kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramai-ramai genjot produksi demi Lebaran


Senin, 15 Mei 2017 / 06:20 WIB
Ramai-ramai genjot produksi demi Lebaran


Reporter: Agung Hidayat | Editor: Yudho Winarto

Produksi Mamin Bakal Meningkat

JAKARTA. Industri makanan dan minuman (mamin) terus tumbuh dan berkembang di tahun ini. Menurut data Badan Pusat Statistik (BPS), sampai dengan kuartal I produksi industry ini tumbuh 8,2 %.

“Secara rata-rata memang naik,” ujar Adhi Lukman, Ketua Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman (Gapmmi) kepada KONTAN (14/5).

Langkah menaikkan produksi ini seiring dengan meningkatnya permintaan konsumen. Tidak hanya di kuartal I saja, penambahan produksi bakal berlanjut menjelang ramadhan tiba.

“Jadi sejak April, para produsen sudah meningkatkan produksinya untuk persiapan Lebaran,” ungkap Adhi.

Rata-rata produsen akan menaikkan kapasitas produksinya sekitar 30 % dibandingkan bulan-bulan biasa.

Sampai dengan Januari-Maret 2017 ini, jumlah investasi dari industry mamin yang telah tercatat mencapai Rp 18 triliun. Dalam catatan Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) tersebut bergabung Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).

Apakah investasi tersebut bakal disalurkan untuk ekspansi bisnis dengan membangun lini produksi baru?, Adhi mengatakan bahwa ia belum memonitor secara detil.

Franciscus Wellirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, mengatakan menambah lini produksi sebenarnya butuh modal dan perencanaan. Perusahaannya sendiri memilih meningkatkan utilitas yang telah ada. “Secara normativ ada peningkatan produksi,” ujarnya kepada KONTAN.

Sayangnya ia tidak merinci berapa persen kenaikan produksi perusahaannya di kuartal I tahun ini. Yang jelas dua bulan menjelang masuk Ramadhan, Indofood sudah ancang-ancang meningkatkan produksinya.

Emiten berkode INDF ini sampai kuartal I kemarin tercatat penjualannya tumbuh 6,25 %, menjadi Rp 17 triliun. Sedang beban pokok produksi naik 6 %, dari Rp 10,2 triliun menjadi Rp 10,9 triliun.

Produsen biscuit dan roti, PT Nissin Foods Indonesia, turut berpartisipasi dalam peningkatan produksi industry ini. Selain itu anak usaha dari Nissin Group ini bakal menambah jarring distribusi baru di Indonesia.

“Tahun ini kita mau expand ke luar Jawa dan Bali,” sebut Choerudin, Business Development PT Nissin Foods Indonesia kepada KONTAN.




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×