kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ramayana konsentrasi di Pulau Jawa


Jumat, 29 Juli 2016 / 06:00 WIB
Ramayana konsentrasi di Pulau Jawa


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Potensi pasar di Jawa tetap lebih diminati pengusaha ritel. Itu sebabnya, peritel PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk, fokus mendirikan gerai di Jawa. Pilihan lokasi favoritnya antara lain kawasan seputar Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang dan Bekasi alias Jabodetabek.

"Memang, Jawa menjadi dasar pertumbuhan ekonomi dan pasarnya relatif paling stabil," terang Setiadi, Sekretaris Perusahaan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk saat dihubungi KONTAN, Kamis (28/7).

Tak heran jika sepanjang semester I-2016 kemarin, realisasi pembukaan gerai Ramayana Lestari berada di Pulau Jawa. Meliputi; dua gerai Ramayana di Solo, Jawa Tengah dan Tajur, Jawa Barat. Satu lagi adalah gerai SPAR. Alhasil hingga Juli 2016, Ramayana Lestari mengoperasikan total 117 unit gerai Ramayana.

Sementara jumlah toko SPAR berjumlah 17 unit gerai. Sebaliknya dengan proyeksi bisnis di luar Jawa. Ramayana Lestari yang tercatat dengan kode saham RALS di Bursa Efek Indonesia itu menyatakan, pasar Luar Jawa saat ini belum stabil. Makanya, perusahaan ini masih membutuhkan banyak upaya untuk melakukan penetrasi pasar.

Analisis bisnis Ramayana Lestari tersebut sejalan dengan capaian penjualan mereka selama ini. Asal tahu, perusahaan itu membagi sumber pendapatan berdasarkan empat kategori wilayah, yakni Jawa-Bali-Nusa Tenggara, Sumatera, Kalimantan dan Sulawesi-Papua.

Tanpa menyebutkan detail komposisinya, Setiadi bilang penjualan dari kategori wilayah Jawa-Bali-Nusa Tenggara masih menjadi yang tertinggi pada semester I-2016. Dengan catatan khusus, Jawa adalah kontributor terbesar di antara ketiga wilayah yang dijadikan satu kategori itu.

Potret dominasi penjualan dari wilayah Jawa−Bali−Nusa Tenggara juga tergambar pada catatan di laporan keuangan Ramayana Lestari pada kuartal I 2016. Wilayah tersebut menyumbang pendapatan sekitar Rp 689,53 miliar atau 63,49% terhadap total pendapatan.

Yang pasti, manajemen Ramayana Lestari pernah bilang, jika pendapatan semester I-2016 mereka mencapai Rp 4,36 triliun. Penjualan pada kuartal II berkontribusi sebesar Rp 2,88 triliun. Strategi efisiensi Makanya, Ramayana Lestari mengaku puas dengan capaian itu.

Mereka juga optimistis bisa memenuhi target awal kinerja tahun ini yakni membidik pendapatan sekitar Rp 8,31 triliun. Perlu diketahui bahwa target tersebut 50,27% lebih tinggi ketimbang realisasi pendapatan tahun 2015 yang senilai Rp 5,53 triliun. Lalu jika mengacu pada pencapaian pendapatan semester I-2016 tadi, mereka sudah memenuhi 52,48% target pendapatan pada tahun 2016.

Agar target tak meleset, Ramayana Lestari akan melanjutkan strategi yang sudah mereka lakukan pada semester II-2016. "Kami akan terus mengelola biaya dengan melakukan perbaikan dan juga menjalankan efisiensi," ujar Setiadi.

Beberapa strategi tersebut misalnya, Ramayana Lestari akan merenovasi sejumlah aset yang mulai tak produktif. Tujuannya adalah untuk mengurangi biaya pemeliharaan. Perusahaan tersebut bahkan berencana memperkecil luasan beberapa gerai yang sudah beroperasi.

Strategi lain yang tidak kalah penting adalah meningkatkan kualitas sumber daya manusia (SDM). Ramayana Lestari berharap mempekerjakan karyawan yang bisa menjalankan berbagai pekerjaan sekaligus atau multitasking. Dengan begitu, mereka bisa memaksimalkan kemampuan para karyawan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×