kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Rencana Garuda Indonesia untuk ekspansi Citilink


Jumat, 11 Agustus 2017 / 21:28 WIB
Rencana Garuda Indonesia untuk ekspansi Citilink


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) menunjukkan keseriusannya dalam mengembangkan anak perusahaan miliknya, Citilink Indonesia, agar dapat bersaing dalam peta persaingan pasar penerbangan Low Cost Carrier (LCC).

Gencarnya ekspansi yang dilakukan oleh maskapai LCC di Indonesia, seperti Lion Air Group dan AirAsia Indonesia, menjadi penyulut semangat Pahala N. Mansury, selaku Direktur Utama Garuda Indonesia, untuk ikut mengekspansi Citilink.

Menurut Pahala, saat ini 70% penerbangan masih berasal di rute domestik. Maka dari itu masih besar potensi rute domestik yang dapat digali oleh GIAA.

"Penerbangan domestik itu rata-rata 1,5 sampai 2 jam. Maka dari itu jumlah traffic dan revenue lebih tinggi berasal dari Citilink daripada Garuda," terang Pahala di Jakarta, Selasa (8/8).

Agar dapat mengakomodir potensi rute-rute domestik, perseroan berencana menambah jumlah armada dalam waktu 3 hingga 4 tahun mendatang. Saat ini, maskapai pelat merah ini memiliki 189 pesawat dan rencananya akan menambah menjadi 235 armada, di mana 5 armada untuk Garuda Indonesia dan sisanya dialokasikan untuk Citilink.

Dengan adanya tambahan armada, maka dalam jangka waktu 1 hingga 2 tahun mendatang dapat membuka peluang perseroan untuk membuka sejumlah rute baru untuk domestik.

"Jumlah tersebut meningkat untuk Citilink. 12 hingga 14% market domestik akan dilakukan oleh Citilink," tambah Pahala.

Namun, Pahala mengakui tidak menutup bagi Citilink untuk membuka rute-rutr internasional, khususnya di destinasi ASEAN yang memang menjadi pasar bagi maskapai LCC untuk melayani destinasi wisata.

"Untuk internasional Citilink sudah layani dengan pesawat charter untuk rute-rute wisata seperti Bali-Phuket," terang Pahala.

Menurut Pahala, saat ini, Garuda Indonesia masih menguasai 27% pangsa pasar di Indonesia, sedangkan Citilink masih di angka 12%. Pahala berharap, dalam 3 hingga 4 tahun mendatang, Citilink mampu merebut 20% pangsa pasar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×