kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

RI optimistis ekspor mobil terus menanjak


Jumat, 19 September 2014 / 07:40 WIB
RI optimistis ekspor mobil terus menanjak
ILUSTRASI. Petani memanen beras di Deda Gunung Sari, Bogor, Senin (14/9). KONTAN/Baihaki/14/9/2020


Reporter: Benediktus Krisna Yogatama, Francisca Bertha Vistika | Editor: Anastasia Lilin Yuliantina

JAKARTA. Pemerintah memiliki harapan besar pada ekspor mobil tanah air. Pemerintah bermimpi lima hingga enam tahun ke depan atau pada 2020, nilai ekspor mobil mencapai US$ 11 miliar.

Menteri Perdagangan Muhammad Lutfi, memperkirakan nilai ekspor mobil nasional tahun ini sekitar US$ 4,5 miliar sedangkan nilai impor US$ 2 miliar. "Jadi Indonesia surplus US$ 2,5 miliar. Ini pertanda baik bagi industri," ujarnya di sela-sela pembukaan pameran kendaraan Indonesia International Motor Show (IIMS) di Jakarta, (18/9).

Atas dasar itulah, Lutfi optimistis ekspor mobil bisa menjadi sumber penghasilan andalan Indonesia. Jika target nilai ekspor US$ 11 miliar tercapai, ekspor mobil akan masuk urutan ketiga penyumbang ekspor terbesar nasional setelah minyak sawit mentah alias CPO dan alas kaki.

Sekretaris Jenderal Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito mengungkapkan optimisme yang sama. Ia bilang, peluang ekspor mobil dalam negeri masih bisa berkembang karena kapasitas produksi belum maksimal. Dia membandingkan dengan ekspor mobil Thailand.

Sejauh ini kapasitas produksi mobil Indonesia adalah dua juta unit per tahun. Dari jumlah itu, 320.000 unit, atau 16% menjadi target ekspor. Bandingkan dengan Thailand yang mengalokasikan setengah dari total produksi 2,4 juta mobilnya untuk ekspor.

Namun Sudirman M. R., Ketua Umum Gaikindo punya pendapat berbeda. Ia memprediksi produksi mobil tahun ini hanya 1,4 juta unit. Sepanjang Januari–Agustus, total produksi mobil nasional tercatat 878.000 unit mobil. Pada periode Januari–Agustus itu, ekspor CBU tercatat 126.935 unit dan ekspor CKD tercatat 71.000 unit mobil.

Perbesar kapasitas 

Yang pasti, fokus Gaikindo adalah menambah investasi dan kapasitas produksi untuk mengejar ketertinggalan nilai ekspor. Namun, "Untuk mengundang investor perlu stabilitas politik, pembangunan infrastruktur, iklim usaha yang kondusif. Karena ini kan investasinya jangka panjang,"  tandas Noegardjito.

Dalam kesempatan yang sama, Budi Darmadi, Direktur Jenderal Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian bilang, ada 80 negara tujuan ekspor mobil Indonesia. Sementara jenis mobil yang paling banyak diekspor multi purpose vehicle (MPV) dan sport utility vehicle (SUV) kelas 1.500 cc-2.000 cc.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×