kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Saham Total EP di Blok Mahakam tetap 30%


Kamis, 07 Desember 2017 / 09:32 WIB
Saham Total EP di Blok Mahakam tetap 30%


Reporter: Azis Husaini | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - MUARA ENIM. PT Pertamina mengklaim tidak pernah mengirimkan surat kepada Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang menyatakan bersedia memberikan 39% saham ke Total EP. Dalihnya, Pertamina masih memegang surat dari Menteri ESDM Sudirman Said, kala itu, bahwa jatah Total EP di Mahakam hanya 30% saham.

Asal tahu saja, kontrak Total EP di Blok Mahakam akan habis 31 Desember 2017 dan 1 Januari 2018, blok gas itu akan dikelola Pertamina. Surat pengalihan Blok Mahakam 100% akan menjadi milik Pertamina sudah diteken sejak tahun 2015 lalu.

Setelah Blok Mahakam diberikan kepada Pertamina, tahun lalu, Sudirman memutuskan memberikan Total EP hak partisipasi atau participating interest (PI) sebesar 30% melalui surat resmi kepada PT Pertamina. Skemanya busines to business (B to B) alias tidak gratis.

Setelah surat tersebut turun, Pertamina langsung membentuk tim antara Pertamina, SKK Migas dan Total EP untuk melakukan proses transisi. Bahkan Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam dan Direktur Utama Pertamina Dwi Soetjipto terbang ke Prancis untuk mendiskusikan soal Blok Mahakam tersebut, apakah ingin ikut mengelola atau tidak.

Jawaban saat itu cukup mengejutkan. "Waktu kami bertemu di Prancis 2016 lalu, BOD Total menyatakan tidak fokus dengan Blok Mahakam, atau tidak terlihat ketertarikan terhadap Blok Mahakam lagi," ungkap Syamsu, Rabu (6/12).

Selang beberapa lama, memasuki tahun 2017, Pertamina dan Total EP terus mendiskusikan soal masa transisi. Saat itu Total EP hanya mengebor sekitar enam sumur di Blok Mahakam, padahal seharusnya mereka mengebor lebih banyak.

Meski demikian, Pertamina maklum. Alhasil, Pertamina memutuskan melakukan pengeboran lanjutan di Mahakam. "Kami mengebor tahun ini, tetapi produksinya baru tahun depan," imbuhnya.

Syamsu menjelasakan, proses transisi tersebut sebenarnya sudah berjalan mulus. Sampai beberapa bulan lalu rupanya Total EP dalam sebuah forum menyatakan, berminat mengelola Blok Mahakam jika sahamnya ditambah menjadi 39%, dari yang sebelumnya hanya 30%. "Mereka bilang seperti itu di forum dan sudah mengirim surat ke Menteri ESDM meminta 39% saham itu," ujarnya.

Meski demikian, Pertamina hanya menuruti apa yang sudah tersurat sejak awal bahwa Total EP hanya mendapat 30% PI di Blok Mahakam. "Jadi tidak benar Pertamina mengirim surat ke pemerintah untuk memberikan tambahan saham ke Total EP menjadi 39% itu," ungkap dia.

Syamsu menambahkan, tidak masalah jika sampai akhir kontrak habis Total EP tidak melakukan transaksi dengan Pertamina terkait keikutsertaan mereka. Sebab, pihaknya sudah menyiapkan dana sebesar US$ 700 juta untuk investasi di Blok Mahakam. "Kalau Total EP masuk di tengah-tengah 2018, tidak apa apa juga. Tapi nanti kita bicara soal harganya, karena kami sudah punya hitungan aset Mahakam sekarang," jelas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×