kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Salah satu injeksi modal ke Go-Jek untuk GoPay


Senin, 12 Februari 2018 / 21:18 WIB
Salah satu injeksi modal ke Go-Jek untuk GoPay
ILUSTRASI. President & Co-founder Go-Jek Andre Soelistyo


Reporter: Maizal Walfajri | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan transportasi online nampaknya menemukan bisnis masa depan yang menjadi tumpuan dalam mendongkrak kinerja dan pendapatan. Yakni menjadi pengelola pembayaran digital, bukan sebagai penyedia transportasi online.

Ini pula yang tampak Go-Jek lakukan. Setelah menerima suntikan besar senilai US$ 1,2 miliar dari beragam investor global dan lokal, termasuk PT Astra International Tbk (ASII) hingga Grup Djarum lewat GDP Ventures, perusahaan besutan Nadiem Makarim dan Andre Soelistyo ini segera mengoptimalkan pembayaran digital GoPay. "Salah satu penggunaan dana investasi itu untuk pengembangan GoPay," kata President and Co-Founder Go-Jek Andre Soelistyo, Senin (12/2).

Salah satunya adalah upaya untuk melegalkan sistem pembayaran QR Code GoPay.  Maklum, pertengahan Januari 2018, Bank Indonesia (BI) minta GoJek menghentikan  masa uji coba QR Code yang ada di  GoPay.

Menurut Andre, pihaknya sudah menyerahkan persyaratan dokumen yang diperlukan supaya sistem QR Code GoPay bisa mendapat lampu hijau dari bank sentral "Mudah-mudahan bulan ini sudah dapat izin dari BI," harapnya.

Bila sudah dapat izin, sistem pembayaran yang ada di GoPay bakal semakin lengkap. Nantinya, GoPay tak cuma sebatas sebagai sistem pembayaran untuk transaksi Go-Ride atau GoFood saja, tapi juga ragam pembayaran ylain. Salah satunya adalah pembayaran offline. Seperti pembayaran ke ritel, beragam tagihan atau pengisian pulsa.

Bila sistem pembayaran dengan fasilitas QR Code ini bisa beroperasi, GoPay pun bisa menjadi salah satu sistem pembayaran di beragam situs belanja. Salah satuya yang sudah menjalin kerjasama adalah dengan Blibli, salah satu lini bisnis GDP Ventures.

GoJek juga akan mengoptimalkan lini bisnis teknologi keuangan (tekfin) lain, seperti Midtrans, Kartuku dan Mapan yang sudah diakuisisi pertengahan Desember tahun 2017. "Akuisisi terebut sudah rampung sejak Januari kemarin," tuturnya.

Tanpa menyebut nilai akuisisi, Andre memastikan tiga tekfin tersebut bisa mengembangkan bisnis GoPay. Yakni menjaring pasar sistem pembayaran offiline, online hingga masuk ke konsumen yang belum bankbale.

Sayang, Andre tidak merinci target pasti dari GoPay tersebut. Yang pasti bagi GoJek, GoPay merupakan aset besar yang menjadi investasi jangka panjang dan bakal terus dikembangkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×