kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Semester 1, PPKS Medan produksi 12,3 juta butir benih sawit


Selasa, 03 Juli 2018 / 20:01 WIB
Semester 1, PPKS Medan produksi 12,3 juta butir benih sawit
ILUSTRASI. Petani menyiram bibit kelapa sawit


Reporter: Tane Hadiyantono | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hingga semester-I 2018, Pusat Penelitian Kelapa Sawit (PPKS) Medan berhasil mencatat produksi dan penjualan benih kecambah kelapa sawit sebanyak 12,3 juta butir. Kenaikan ini utamanya karena program peremajaan kebun sawit rakyat telah meningkatkan minat pengusaha dan masyarakat.

Dari total produksi dan penjualan tersebut, produksi dan penjualan benih kelapa sawit pada Januari mencapai 2,63 juta butir, pada Februari tercatat 2,12 juta butir, pada Maret sebesar 2,5 juta butir, pada April sebesar 2,2 juta butir, pada Mei sebesar 2,012 juta dan pada Juni sebesar 829.007 butir.

Direktur PPKS Medan Hasril Hasan Siregar mengatakan, produksi dan penjualan benih kelapa sawit ini meningkat lantaran program peremajaan kelapa sawit yang diagendakan pemerintah.

"Semester pertama harga bagus, kemudian ada program peremajaan sawit rakyat yang didukung oleh pemerintah, kami sekarang merevisi target tahun ini menjadi 25 juta butir,"kata Hasril saat dihubungi Kontan.co.id, Selasa (3/7).

Asal tahu sebelumnya, PPKS menargetkan produksi bibit sawit tahun ini sebanyak 23 juta butir. Adapun harganya dijual Rp 7.500 per butir kecambah. Melalui bibit yang disalurkan PPKS, petani dapat mendapatkan 8 ton minyak kelapa sawit (CPO) per hektare per tahun.

Mengenai penjualan pada bulan Juli yang rendah, Hasril menyatakan hal tersebut lantaran adanya masa libur yang panjang sehingga menurunkan aktivitas. Memasuki semester kedua, ia yakin hasilnya bakal makin baik karena minat rakyat dan swasta sudah semakin besar.

Pada satu sisi PPKS mendapatkan permintaan dari kebun rakyat yang sedang naik karena program peremajaan kelapa sawit pemerintah dan program sertifikasi lahan, penjualan utamanya berasal dari kawasan Sumatra. Asal tahu, pemerintah tahun ini menargetkan meremajakan hingga 185.000 hektare lahan.

Di sisi lain, PPKS juga diuntungkan lewat pembelian korporasi yang sudah merambah hingga Sulawesi dan Papua. Salah satunya adalah perusahaan Korindo Group di Papua.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×