kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sewu Segar perluas kebun pisang


Rabu, 29 Juli 2015 / 07:30 WIB
Sewu Segar perluas kebun pisang


Reporter: Fahriyadi | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Sewu Segar Nusantara tanggap atas besarnya permintaan produk pisang cavendish merek Sunpride. Untuk menggenjot produksi pisang tersebut, anak usaha Gunung Sewu Group ini akan menambah kebun pisang di wilayah Aceh dan Blitar, Jawa Timur.

Martin M. Widjaja, Acting Chief Executive Officer Sewu Segar Nusantara mengatakan, pemilihan areal kebun baru ini menjadi upaya perusahaan ini untuk mendekatkan diri dengan pasar di kawasan Indonesia Barat dan Indonesia Timur.

Menurutnya, keberadaan kebun baru di Aceh akan membuat pisang Sunpride dapat dinikmati oleh konsumen yang berada di Sumatera bagian utara ketimbang harus mengirim hasil kebun pisang yang berada di Lampung seperti saat ini.

Sedangkan, kebun di Blitar diharapkan bisa menjangkau konsumen di Bali dan Surabaya yang juga cukup besar. "Dengan keberadaan kebun yang dekat dengan pasar, distribusi akan lebih dekat sehingga buah menjadi lebih segar sampai ke tangan konsumen," ujar Martin kepada KONTAN, Senin (27/7) lalu.

Sejauh ini, Sewu Segar Nusantara masih masih mengandalkan lahan kebun seluas 3.500 hektare (ha) yang berada di Lampung dengan pasar utama di Jakarta yang dapat ditempuh tiga jam untuk pengiriman.

Meski sudah menyusun rencana penambahan lahan kebun pisang baru, tapi Martin menyebut saat ini perusahaan ini masih dalam tahap pencarian lokasi. Dia memperkirakan kebutuhan untuk setiap daerah ini di atas 1.000 ha.

Menurutnya, jika lokasi ini sudah bisa ditetapkan dan mulai ditanam pada tahun depan, diperkirakan produksi pisang Sunpride asal Aceh dan Blitar ini bisa mulai dipanen di tahun 2018.

Meski begitu, Martin mengaku belum tahu berapa besar dana yang dibutuhkan untuk membuka lahan baru ini dan berapa besar potensi penambahan produksi pisang dari rencana tersebut.

Yang pasti, di tahun 2015 ini, perusahaan ini menargetkan penjualan naik 30% dari total penjualan sepanjang tahun 2014 yang mencapai 3,4 juta boks untuk seluruh produk buah yang dihasilkan perusahaan dan pisang berkontribusi hingga 70% dari jumlah tersebut.

Pasar ekspor dan MEA

Selain mempeluas pasar lokal, Martin mengaku tengah membidik pasar ekspor. Setelah berhasil merangsek ke pasar China, Sewu Segar Nusantara tengah berusaha untuk meningkatkan pasar di Jepang. "Belum lama ini, kami sudah masuk pasar Jepang dan jumlahnya akan terus kami tingkatkan," ujar Martin.

Seperti diketahui, pada Mei lalu Indonesia telah mengekspor 1.000 ton pisang cavendish ke Jepang dan salah satunya adalah pisang Sunpride milik Sewu Segar Nusantara.

Peningkatan ekspor ini juga bukan satu-satunya target perusahaan karena Martin bilang, perusahaan ini akan bersaing saat Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) mulai bergulir akhir tahun ini.

Dia optimistis, produk pisang dan buah lain yang diproduksi perusahaan ini bisa bersaing dan membendung arus buah asing yang masuk ke tanah air.

Untuk produk pisang, Sewu Segar akan bersaing dengan pisang produksi Filipina yang kerap masuk melalui tiga pelabuhan di Indonesia, yakni Belawan, Tanjung Priok, dan Tanjung Perak.

Produksi pisang Filipina asal Filipina yang masuk ke Indonesia bisa puluhan kali lipat dari yang diproduksi perusahaan ini. Meski begitu, dia mengaku siap bersaing karena harga yang lebih murah.

Saat ini, 90% produk buah Sunpride masuk ke pasar modern dan 10% sisanya ke pasar tradisional. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×