kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SISI ingin berkontribusi 3% ke Semen Indonesia


Selasa, 27 September 2016 / 23:05 WIB
SISI ingin berkontribusi 3% ke Semen Indonesia


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Sinergi Informatika Semen Indonesia (SISI) mulai menancapkan bisnis baru di bidang IT solution dengan meluncurkan salah satu aplikasi Software Enterprise Resources Planning (ERP) bertajuk FORCA ERP.

Dengan target pasar bidang usaha menengah, anak usaha PT Semen Indonesia Tbk ini berharap bisa menyasar pasar pebisnis menengah Indonesia yang belum memiliki sistem ERP.

Mereka melihat bahwa peluang pasar dalam sistem ERP sangatlah besar karena banyak perusahaan menengah yang belum mengaplikasikan sistem itu di Indonesia. Selain itu, Sistem ERP yang mahal seperti milik Oracle dan SAP membuat pebisnis enggan menginstallnya. Oleh karena itu, mereka melihat pasar Indonesia yang masih terbuka lebar.

"Tahun depan kami mengincar 50 perusahaan, kami optimistis bisa tercapai dengan mudah. dan 50 perusahaan ini adalah target minimum kami." kata Adel Rahadi, Chief Executive Officer PT Sinergi Informatika Semen Indonesia kepada wartawan, Selasa (27/9).

Potensi ini ditambah dengan banyaknya badan usaha milik negara (BUMN) yang belum memiliki ERP. Adel menyebut bahwa sekitar 150-an BUMN belum dilengkapi dengan sistem ERP, memanfaatkan sinergi BUMN, PT Sinergi Informatika Semen Indonesia optimis bahwa target mereka bisa terkejar.

Maka dari itu, PT Sinergi Informatika Semen Indonesia berani menargetkan target bisnis yang besar dalam waktu 3-4 tahun mendatang. Mereka menargetkan untuk mendapatkan sekitar Rp 1 triliun dalam waktu 3 hingga 4 tahun sehingga mereka bisa memiliki kontribusi ke induk mereka Semen Indonesia.

"Saat ini pendapatan Semen Indonesia Rp 30 triliun, maka paling tidak, PT Sinergi Informatika Semen Indonesia punya kontribusi kira-kira 3%-4%," kata Adel.

Untuk investasi, diperkirakan hanya memakan investasi secara khusus yang tidak sampai Rp 1 miliar. Namun demikian, mereka tidak menutup kemungkinan untuk mengembangkan teknologi ini kembali di masa mendatang yang artinya mereka akan berinvestasi lagi.

Namun demikian Adel tidak menyebut berapa investasi mereka ke depan. Hanya saja mereka menyatakan bahwa mereka memiliki tim khusus untuk mengembangkan produk ini.

Saat ini produk ini memang menggandeng partner bisnis yakni Telkom Sigma untuk urusan server cloud-nya. Untuk data center mereka memiliki pusat data di Jakarta dan juga DRC di Surabaya.

Untuk harganya, mereka mengklaim jauh lebih murah dibanding dengan buatan luar negeri. Jika ERP milik luar negeri dibanderol dengan harga Rp 30 miliar, maka untuk biaya implementasi dari ERP mereka ada di angka ratusan juta saja. Sayangnya, Adel tak mau menyebut angka pasti berapa angka implementasi dari produk ini.

Saat ini mereka menyasar pengusaha menengah di bidang jasa, manufaktur, mining, dan juga trading. Ke depan yang menjadi tantangan mereka adalah masuk ke pasar jasa keuangan. Mereka juga berencana meningkatkan kerjasama kepada pihak-pihak terkait seperti partner bisnis, akademisi dan juga peneliti.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×