kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas tolak proposal Exxon di Cepu


Jumat, 10 Juni 2016 / 07:22 WIB
SKK Migas tolak proposal Exxon di Cepu


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sanny Cicilia

JAKARTA. Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) menolak proposal ExxonMobil Cepu Limited untuk penambahan produksi di Lapangan Banyu Urip, Blok Cepu. Operator ini mengusulkan untuk mengerek produksi hingga 200.000 barel per hari, dari realisasi produksi di Lapangan Banyu Urip saat ini sebesar 185.000 bph.

Amien Sunaryadi, Kepala SKK Migas menyatakan, pertimbangan menolak revisi Work Plan & Budget (WP&B) ExxonMobil tahun 2016, karena SKK Migas memiliki perhitungan di bawah permukaan (subsurface) dengan fasilitas produksi yang ada di Blok Cepu. Selain itu, jika produksi ditingkatkan, akan ada unsur yang harus dibakar (flare).

"Akhirnya SKK Migas menyetujui produksi pada level 185.000 bph saja," jelas Amien, di DPR, Rabu (8/6) malam. Jika tidak ada aral melintang, SKK Migas akan mengirimkan surat resmi keputusan penolakan ini kepada operator pada pekan ini.

Sebagai catatan, sebelumnya, Erwin Maryoto, Vice President Public and Government Affairs ExxonMobil menyatakan, ExxonMobil telah siap produksi hingga 200.000 bph dan ExxonMobil tidak perlu memerlukan biaya tambahan untuk produksi.

Penambahan produksi karena ExxonMobil menemukan cadangan baru di sumur-sumur. Namun, sayangnya, Erwin belum menjawab pesan singkat dan telepon KONTAN soal dampak dari penolakan penambahan produksi itu.

Atas ditolaknya proposal itu, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pasrah. Alhasil, dalam pengajuan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2016. lifting minyak dipatok 810.000 barel per hari (bph) atau turun 20.000 bph dari APBN 2016 sebesar 830.000 bph

Menurut Direktur Pembinaan Hulu Migas Kementerian ESDM, Djoko Siswanto, perubahan itu berdasarkan pada kekhawatiran tidak tercapainya target produksi seperti yang terjadi pada waktu-waktu sebelumnya. "Kami mengira SKK Migas optimistis 830.000 bph atau lebih sedikit. Ternyata masih pesimistis," katanya.

Di Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan 2016, pemerintah mengalokasikan lifting minyak 810.000 bph, turun dari target awal 830.000 bph.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×