kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SMBR raup berkah dari proyek infrastruktur


Senin, 19 Desember 2016 / 10:49 WIB
SMBR raup berkah dari proyek infrastruktur


Reporter: Umi Kulsum | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Semen Baturaja Tbk memastikan tidak akan merevisi kembali target penjualan semen sepanjang tahun ini. Sebab realisasi penjualan semen sampai dengan November 2016 sudah melampaui target tahun ini.

Menurut catatan internal Semen Baturaja, penjualan semen pada bulan ke-11 tahun ini tercatat 167.235 ton. Volume penjualan tersebut lebih tinggi 9% dibandingkan dengan penjualan pada November pada tahun 2015.

Sementara akumulasi penjualan semen selama Januari–November 2016 naik 4% ketimbang penjualan pada periode yang sama tahun 2015. Volume persisnya adalah 1.468.917 ton semen. 

Zulfikri Subli, Sekretaris Perusahaan PT Semen Baturaja Tbk mengatakan, penopang penjualan Semen Baturaja adalah proyek infrastruktur pemerintah. Sejumlah proyek di tangan yang masih bergulir seperti angkutan massal light rail transit (LRT), jembatan, jalan dan wisma atlit untuk perhelatan akbar Asian Games 2018.

Berangkat dari catatan penjualan per November 2016, Semen Baturaja optimistis memenuhi target penjualan 1,6 juta ton sepanjang 2016. Dengan begitu, mereka menyisakan sisa target penjualan semen sekitar 131.083 ton pada Desember 2016 ini.

Sekadar mengingatkan, semula Semen Baturaja mengincar penjualan semen sebanyak  1,7 juta ton. Lantaran kebutuhan semen secara nasional mengalami perlambatan, perusahaan semen berkode saham SMBR di Bursa Efek Indonesia tersebut kemudian mengurangi target menjadi 1,6 juta ton.

Selanjutnya, tahun depan Semen Baturaja berharap mengulang keberuntungan dalam proyek infrastruktur. "Proyek masih sama, tahun depan kami akan tingkatkan penjualan menjadi 2 juta ton per tahun," kata Zulfikri kepada KONTAN, Minggu (18/12).

Semen Baturaja berharap target pertumbuhan volume penjualan semen berbanding lurus dengan nilai penjualan. Perusahaan tersebut ingin nilai penjualan tahun depan mendaki 27%.

Dukungan pabrik baru

Selain target kinerja yang lebih besar, tahun 2017 bakal menjadi salah satu titik penting bagi perjalanan bisnis Semen Baturaja. Sedianya, mereka menjadwalkan pengoperasian pabrik Baturaja II di Sumatra Selatan pada semester kedua.

Semen Baturaja telah mengucurkan biaya investasi Rp 3,3 triliun untuk membangun pabrik berkapasitas 1,85 juta ton per tahun tersebut. Kehadiran pabrik Baturaja II akan menggenapi total kapasitas produksi Semen Baturaja menjadi 3,85 juta ton semen per tahun.

Semen Baturaja menargetkan pabrik Baturaja II berkontribusi 500.000 ton terhadap total target volume produksi tahun depan. Target volume produksi selebihnya yakni 1,5 juta ton akan mereka penuhi dari pabrik lawas.

Seluruh sasaran penjualan Semen Baturaja adalah untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal. Perusahaan tersebut belum berminat menggarap pasar ekspor karena potensi pasar semen dalam negeri masih berlimpah. "Kami belum ada rencana ekspor, masih akan memenuhi kebutuhan lokal terlebih dahulu," ujar Zulfikri.

Untuk wilayah Sumbagsel saja, Semen Baturaja memperkirakan permintaan semen mencapai 5 juta ton-6 juta ton per tahun. Sumbagsel adalah wilayah Sumatra bagian selatan yang meliputi lima provinsi yakni Sumatra Selatan, Lampung, Jambi, Bengkulu dan Bangka Belitung.

Semen Baturaja membagi pasar dalam dua wilayah yakni pasar basis dan non basis. Hingga kuartal III 2016, pasar basis yang terdiri dari Sumatera Selatan dan Lampung mencatatkan penjualan Rp 1 triliun atau 96,15% terhadap total penjualan. Sementara pasar non basis yang terdiri dari Jambi dan Bengkulu menggenapi sisanya.      

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×