kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45931,36   3,72   0.40%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sumsel-Korsel kerja sama gas senilai US$ 1 miliar


Jumat, 26 Februari 2016 / 21:49 WIB
Sumsel-Korsel kerja sama gas senilai US$ 1 miliar


Sumber: Antara | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Perusahaan gas milik negara Korea Selatan menandatangani nota kesepahaman dengan Badan Usaha Milik Daerah Provinsi Sumatera Selatan untuk bekerja sama dan mengembangkan beberapa proyek di bidang gas senilai 1,1 miliar dolar AS.

"Kamis kemarin (25/2) di Palembang, Sumatera Selatan telah ditandatangani kerja sama rencana investasi BUMN Korea Selatan dengan BUMD Sumatera Selatan untuk mengembangkan proyek di bidang gas senilai 1,1 miliar dolar AS," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Franky Sibarani dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Jumat (26/2).

Investasi dalam bidang gas yang setara dengan Rp 15,2 triliun dalam kurs dolar Rp 13.900 adalah bekerja sama dalam mengembangkan beberapa proyek, di antaranya 202 kilometer jaringan gas di Sumatera Selatan dan 118 kilometer jaringan gas di Bali serta pembangkit listrik tenaga gas (PLTG).

Ketika dikonfirmasi, Franky menyambut positif kerja sama tersebut dan menurutnya proyek yang dilakukan oleh BUMN Korsel tersebut akan memiliki nilai yang strategis karena Sumatera Selatan dikenal sebagai provinsi lumbung energi nasional.

"Dengan adanya jaringan gas tersebut maka sumber daya gas yang ada di Sumatera Selatan dapat terdistribusikan ke wilayah-wilayah yang membutuhkan, karena energi merupakan salah satu sektor yang strategis, selain itu perusahaan juga akan membangun PLTG yang akan menambah kapasitas pembangkit listrik yang ada di Indonesia," ujar dia.

BKPM sendiri, lanjut Franky, baik melalui kantor perwakilannya yang ada di Seoul dan tim marketing investasi untuk wilayah Korea, akan mengawal minat investasi yang cukup serius ini agar segera dapat terealisasi.

BKPM menilai Korea Selatan merupakan salah satu negara yang menjadi sumber investasi di Indonesia yang dalam lima tahun terakhir sangat aktif dalam melakukan penetrasi usaha. Dari catatan BKPM, investasi yang masuk dari Korea Selatan tahun lalu mencapai 1,2 miliar dolar AS yang tumbuh sebesar 7,6 persen dari periode yang sama tahun sebelumnya.

"Sejak 2010-2015 nilai investasi yang masuk dari Korea Selatan mencapai angka 8 miliar dolar AS. Dalam periode tersebut sektor yang masuk didominasi oleh sektor industri logam mencapai 45 persen," ujar dia.

Lebih lanjut, Franky menjelaskan bahwa BKPM akan menyediakan 'end-to-end services' untuk investor Korea Selatan yang siap menanamkan modalnya di Indonesia, mulai dari awal mengurusi perizinan hingga konstruksi dan kemudian beroperasi.

"Kalau ada problem baik itu terkait pemerintah pusat maupun pemerintah daerah dapat diinformasikan kepada kami sehingga dapat dicarikan solusinya," tuturnya.

Sebelumnya, Pejabat Promosi Investasi IIPC Seoul Imam Soejoedi mendampingi tujuh investor Korea Selatan melakukan matchmaking dengan mayoritas bergerak di sektor energi dengan rencana investasi mencapai 490 juta dolar AS.

Investor tersebut terdiri dari dari sektor solar energi sebesar 50 Megawatt (MW) di Medan dengan nilai investasi 250 juta dolar AS, kemudian industri komponen dengan rencana investasi 10 juta dolar AS, rencana investasi LNG terminal dan pemipaan distribusi gas sebesar 200 juta dolar AS dan biomas dengan kapasitas 10 MW dengan nilai investasi 30 juta dolar AS.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×