kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Suri Nusantara produksi 11.500 ton daging


Minggu, 01 Oktober 2017 / 18:45 WIB
Suri Nusantara produksi 11.500 ton daging


Reporter: Lidya Yuniartha | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Komisaris Utama PT Suri Nusantara Jaya (SNJ) Diana Dewi mengungkap, SNJ memproduksi sekitar 10% dari produksi daging sapi dan kerbau dari total produksi nasional setiap tahunnya. Meski tidak mengucapkan berapa jumlah produksinya secara total, namun bila dihitung, SNJ mampu memproduksi daging kerbau dan sapi sekitar 11.500 ton dalam waktu satu tahun.

"Produksi daging di seluruh Indonesia sebesar 115.000 ton per tahun. Kalau saya hitung, kami memproduksi sebanyak 10% dari total nasional," ungkap Diana, Minggu (1/10).

SNJ merupakan salah satu produsen daging yang sudah memiliki cold storage sendiri. Terdapat tiga cold storage milik SNJ dengan total kapasitas 32.200 ton, namun hingga akhir tahun, Diana mengungkap SNJ belum berniat untuk meningkatkan jumlah produksi daging.

"Saya masih tetap di angka 10%, karena teman-teman juga banyak. Bagi-bagi rezeki saja," tuturnya.

Diana mengaku produksi daging SNJ didominasi oleh daging kerbau yakni sebanyak 80% merupakan daging kerbau sementara sisanya merupakan daging sapi. Sementara itu, dari seluruh perseidiaan daging SNJ, mereka pun mengimpor sebanyak 90%, dan sebanyak 10% didapatkan dari peternak lokal dengan cara bermitra.

Keputusan pemerintahyang membuka keran impor pun ditanggapi dengan baik oleh Diana. Menurutnya, hal tersebut merupakan salah satu cara yang dilakukan oleh pemerintah untuk mengetahui persediaan daging nasional.

Dia pun mengakui bahwa saat ini daging sapi mulai disubsitusi oleh daging kerbau terlebih dengan harga yang lebih murah. Menurutnya saat ini daging kerbau sudah mendominasi pasar sebanyak 60% dibandingkan daging sapi yang hanya 10%

Diana pun mengatakan SNJ tidak mengalami kesulitan untuk menyesuaikan harga sesuai dengan adanya Harga Eceran Tertinggi (HET) daging beku yang telah ditetapkan pemerintah.

"Harga kami sesuai dengan pemerintah. Untuk kerbau harga di gudang sekitar Rp 60.000 per kg dan di pasar bisa Rp 80.000 per kg. Tetapi kalau sapi memang belum bisa. Sekarang harga di gudang fluktuatif sekitar Rp 90.000 per kg, kalau di pasaran memang di atas Rp 100.000 per kg.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×