kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Target Pertamina caplok dua blok di Rusia meleset


Selasa, 25 April 2017 / 15:27 WIB
Target Pertamina caplok dua blok di Rusia meleset


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. PT Pertamina (Persero) berusaha menambah produksi dan cadangan minyak baru dengan mengakuisisi dan merger lapangan-lapangan migas di luar negeri. Salah satunya menguasai lapangan migas di Rusia.

Semula, Pertamina punya target untuk bisa menyelesaikan akuisisi lapangan migas Chayvo dan lapangan Russkoye yang berada di Rusia pada kuartal I 2017. Sayang, target tersebut meleset.

Vice President Corporate Communication Pertamina, Adiatma Sardjito mengungkapkan, hingga saat ini, akuisisi kedua lapangan migas masih berlangsung. "Belum ada update," ujarnya, Senin (24/4.)

Senior VP Upstream Business Development Pertamina Denie S. Tampubolon menjelaskan, perseroan memang menargetkan bisa segera menyelesaikan akusisi dua lapangan migas Rusia pada kuartal pertama tahun ini. Namun, nyatanya negosiasi masih terus berlangsung.

Denie bilang, kesulitan mengakusisi dua lapangan migas di Rusia ini terkait isu komersial dalam negosiasi bisnis. "Kami upayakan supaya bisa segera diputuskan," katanya, Selasa (18/4).

Untuk itu, Denie menyebut, pihaknya terus melakukan negosiasi dan pembicaraan yang intensif dengan Rosneft agar proses akuisisi segera selesai. "Kami cukup intensif dengan harapan bisa segera diselesaikan," imbuhnya.

Sepanjang 2017, Pertamina memang sudah berhasil mengakuisisi saham Meurel & Prom. Terhitung mulai 1 Februari 2017, Pertamina Internasional EP (PIEP) yang merupakan anak usaha Pertamina menjadi pemegang saham mayoritas dengan 72.65% saham di Maurel & Prom.

Pascaakuisisi tersebut, PIEP tercatat memiliki akses operasi di 12 negara dan empat benua, yaitu aset produksi di Gabon, Tanzania, dan Nigeria. Untum aset eksplorasinya tercatat berada di Namibia, Kanada, Kolombia, Perancis Itali, dan Myanmar. Sebelumnya, PIEP hanya beroperasi tiga negara yaitu Malaysia, Algeria, dan Irak.

Dengan akusisi tersebut, Pertamina mendapatkan tambahan produksi minyak sebesar 30.000 barel oil per day (bopd). Sejak awal 2014 hingga awal 2017, produksi Pertamina dari aset internasional tumbuh hingga 150.000 boepd net-to-share.

Pertamina menargetkan produksi dari operasi internasional mencapai 650.000 boepd pada 2025. Pertamina sejatinya menargetkan total produksi mencapai 1,9 juta boepd di 2025 dari produksi lapangan migas dalam negeri dan luar negeri.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×