kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tarif listrik bisa turun tahun ini, asalkan..


Minggu, 09 Juli 2017 / 18:56 WIB
Tarif listrik bisa turun tahun ini, asalkan..


Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kementerian ESDM mengatakan tahun ini tidak akan terjadi kenaikan tarif dasar listrik (TDL) baik untuk rumah tangga maupun industri. Malahan pemerintah berencana untuk menurunkan tarif listrik bila PT PLN (Persero) bisa melakukan efisiensi pada tahun ini. PLN pun menyambut baik rencana tersebut dan siap menjalankan hal itu.

Sofyan Basir, Direktur Utama PLN mengatakan penurunan tarif listrik baik untuk kalangan rumah tangga dan industri bisa saja terjadi semester II tahun ini. Selain akan melakukan efisiensi maksimal, PLN juga membutuhkan dukungan kebijakan dari Kementerian ESDM untuk bisa mengatur harga batubara dan gas supaya lebih stabil.

"Ini kan keputusannya di Kementerian ESDM itu kebijakan harga batubara dan gas, serta infrastruktur gas di ESDM. Jadi kalau Pak Jonan bisa bikin kebijakannya ya saya bisa turunkan, kalau dasarnya ada itu bisa turun tahun ini ya semester dua lah, bahkan di kuartal III juga bisa," ujarnya kepada KONTAN, Jumat (7/7).

Dirinya mengatakan sudah berbicara dengan Menteri ESDM terkait hal itu dan akan dicarikan solusi-solusi untuk merealisasikan hal itu. Salah satunya adalah efisiensi dengan melakukan akuisisi tambang batubara sendiri. Secara informal, Kementerian ESDM sudah menyetujui rencana tersebut namun masih harus menunggu spesifikasi yang diizinkan untuk PLN kelola.

Selain itu, PLN juga akan melakukan efisiensi dari segi pemeliharaan dan bauran energi. Nantinya hal ini akan menekan harga pokok penjualan kepada masyarakat dan industri. Apalagi kinerja keuangan PLN tidak akan terganggu dengan adanya rencana penurunan tarif tersebut. Bahkan sebagai perusahaan PSO, sudah menjadi kewajiban PLN memberikan tarif listrik yang murah bagi masyarakat.

"Tidak ada gangguan pendapatan karena ini kan efisiensi, jadi HPP yang kami turunkan. Misalnya anda beli barang 10 dan jual 12, nah sekarang anda jual 10 tetapi belinya 8, kan sama saja tidak terganggu," lanjutnya.

Dirinya mencontohkan bahwa tarif listrik untuk kebutuhan industri sejak dua tahun terakhir terus mengalami penurunan. Hal ini karena pada tahun 2015, PLN berhasil melakukan efisiensi sebanyak Rp 42 triliun sehingga tarifnya turun dari semula Rp 1.100 per kwh menjadi Rp 980 per kwh. "Itu kalau dilihat dua tahun terakhir, untuk industri turun terus, sudah tidak lagi diatas Rp 1.000 per kwh," lanjutnya.

Dirinya juga meluruskan kabar miring yang beredar mengenai tarif listrik rumah tangga yang dikabarkan naik. Menurutnya tidak ada kenaikan, melainkan melakukan subsidi tepat sasaran pada pelanggan 900Va. Pencabutan subsidi tersebut tidak bisa disebut sebagai kenaikan harga listrik, apalagi Kementerian ESDM sudah menjami tahun ini tidak ada kenaikan tarif listrik.

"Ini kan sedang dibicarakan, saya bilang ke Pak Jonan ini kita tidak naik saja dibilangnya naik. Itu kan (penurunan tarif) sebenanrnya simple, ya kami lagi cari upaya sebisa mungkin kami efisiensi lagi dan pelan-pelan akan kami lihat," tutupnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×