kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45927,64   6,18   0.67%
  • EMAS1.325.000 -1,34%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Telkomsel ngebut 4G di Sumatra


Sabtu, 18 Maret 2017 / 15:52 WIB
Telkomsel ngebut 4G di Sumatra


Reporter: Tantyo Prasetya | Editor: Adi Wikanto

LAMPUNG. PT Telekomunikasi Selular alias Telkomsel akan mengebut pengembangan jaringan 4G LTE. Bahkan anak usaha PT Telekomunikasi Indonesia Tbk tersebut mengambil 70% total alokasi belanja modal tahun ini untuk membiayai ekspansi jaringan 4G LTE.

Sepanjang tahun ini, Telkomsel mengalokasikan dana belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 13 triliun. Alhasil, hitung-hitungan belanja modal khusus ekspansi 4G LTE setara dengan Rp 9,1 triliun.

Telkomsel akan mengembangkan teknologi 4G LTE di seluruh Tanah Air. "Pembangunan tersebut digunakan baik untuk network maupun di luar network," ujar Ririek Adriansyah, Direktur Utama PT Telekomunikasi Selular di Kalianda, Lampung Selatan Jumat (17/3).

Alih-alih hanya memburu kota besar, Telkomsel mulai gencar membidik koneksi broadband internet di wilayah ibukota kabupaten. Terbaru, perusahaan tersebut mengulur jaringan 4G LTE di Kalianda, Lampung Selatan mulai Jumat (17/3). Kalianda menjadi ibukota kabupaten yang ke-154 di Sumatra yang digarap oleh Telkomsel.

Ekspansi jaringan 4G LTE berjalan seiring penambahan base transceiver station (BTS). Tahun ini, Telkomsel juga menargetkan bisa memiliki 133.000 unit BTS di seluruh Nusantara. Kalau target terpenuhi, jumlah BTS itu tumbuh setara 3,07% sepanjang tahun ini.

Sepanjang tahun lalu, Telkomsel memiliki 129.033 unit BTS, 61% di antaranya sudah melayani 4G LTE. Dua tahun lalu, perusahaan ini memiliki sebanyak 103.289 unit BTS.

Menurut catatan Telkomsel, pengembangan 4G LTE sejalan dengan peningkatan average revenue per user (ARPU) atau rata-rata pendapatan per pengguna. Tahun lalu, blended ARPU perusahaan tersebut pada tahun lalu tercatat sekitar Rp 45.000 per bulan atau tumbuh 5,2% ketimbang blended ARPU tahun 2015.

Sekadar info, blended ARPU merupakan rata-rata gabungan antara ARPU pra-bayar dan ARPU pasca-bayar.

Salah satu pemicu kenaikan ARPU adalah meningkatnya kemampuan penetrasi 3G/4G. Telkomsel melihat, pertumbuhan kontribusi dari migrasi jaringan 2G ke 3G dan migrasi dari jaringan 3G ke jalur 4G. Alhasil, ARPU data meningkat tajam sedangkan ARPU suara dan pesan singkat kompak menurun.

Pertumbuhan ARPU juga tak terlepas dari penambahan jumlah pelanggan. Tahun lalu, jumlah total pelanggan Telkomsel mencapai sekitar 173,9 juta pengguna. Sebanyak 82,6 juta pelanggan di antaranya sudah menggunakan jaringan 3G/4G.

Memacu TCash

Berbagai modal itulah yang menjadi pengisi pundi-pundi pendapatan Telkomsel. tahun lalu, perusahaan ini mencetak total pendapatan Rp 86,73 triliun, naik 14,03% ketimbang pendapatan tahun 2015 yang senilai Rp 76,06 triliun.

Kenaikan pendapatan itu berandil menaikkan pos pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (EBITDA) dan laba bersih. Asal tahu saja, tahun lalu Telkomsel mencatatkan EBITDA senilai Rp 49,78 triliun atau tumbuh 16,85%. Adapun laba bersihnya naik 26,02% menjadi Rp 28,19 triliun.

Selain bisnis data, tahun ini Telkomsel akan memacu layanan transaksi non-tunai via TCash. Perusahaan itu yakin, potensi bisnis TCash masih besar. Apalagi saat ini hanya 60 juta penduduk Indonesia yang memiliki rekening bank, dan penduduk selebihnya belum terbiasa dengan layanan keuangan dan perbankan.

Telkomsel mengklaim, saat ini 13 juta nasabah aktif bertransaksi menggunakan TCash. Mulai dari belanja pulsa, transfer uang ke rekening bank, hingga pembayaran bantuan langsung non tunai pemerintah.

Oleh karena itu, Telkomsel akan memperbanyak jalinan kerjasama dengan perbankan. "Tahun ini, kami juga akan fokus untuk coverage dan penambahan merchant," terang Adita Irawati, Vice President Corporate Communications Telkomsel.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×