TGKA mencatat pertumbuhan mini

Reporter: Andy Dwijayanto | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. PT Tigaraksa Satria Tbk sepertinya harus bekerja lebih keras agar memenuhi target pertumbuhan kinerja dobel digit pada tahun ini. Pasalnya, realisasi pendapatan perusahaan jasa distribusi ini pada kuartal I 2017 masih mini.

Tigaraksa Satria memang masih menyimpan informasi realisasi kinerja kuartal I 2017. Perusahaan berkode saham TGKA di Bursa Efek Indonesia itu hanya menyebutkan, bottom line kuartal I 2017 tumbuh lebih baik ketimbang penjualan dalam periode year on year (yoy).

Namun pencapaian pertumbuhan penjualan masih jauh dari target. "Targetnya double digit, realisasi kuartal I ada pertumbuhan tetapi kecil, itu baru tembus 2%," ujar Lianne Widjaja, Presiden Direktur PT Tigaraksa Satria Tbk kepada KONTAN, Rabu (26/4).

Tak mau patah semangat, Tigaraksa Satria akan memacu kinerja dengan mencari tambahan prinsipal baru. Mereka tengah menjajaki peluang kerja sama dengan tiga hingga empat prinsipal dari sektor consumer products atau produk konsumsi.

Karena proses penjajakan masih berlangsung, Tigaraksa Satria belum bisa memastikan dapat prinsipal anyar. Mereka berharap, kuartal II ini ada kepastian hasil dari proses penjajakan itu. Perlu diketahui, sepanjang kuartal I 2017 Tigaraksa Satria minus prinsipal baru. 

Terakhir kali mereka menambah dua prinsipal baru pada tahun lalu. Kedua prinsipal baru itu produsen kondom Fiesta dan Sutra, yakni PT DKT Indonesia. Satu prinsipal lain adalah PT LF Asia Marketing Indonesia yang menjajakan produk sabun Camay dan St Yves.

Namun manajemen Tigaraksa Satria bilang, keduanya belum berkontribusi signifikan terhadap pendapatan.Total jenderal, hingga saat ini, Tigaraksa Satria mendekap 16 prinsipal. Selain sektor produk konsumsi, mereka juga melayani distribusi untuk perusahaan sektor perawatan tubuh dan home care. 

Selain memburu prinsipal baru, strategi lain Tigaraksa Satria adalah memperluas pasar. Mereka berencana menambah empat hingga lima sub cabang. Sub cabang baru itu akan melengkapi 33 cabang yang sudah beroperasi. "Itu bukan 33 provinsi tetapi 33 titik yang tersebar tidak hanya di berbagai provinsi tetapi sampai di second city," terang Lianne.