kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tjiwi Kimia pasarkan varian baru kertas HVS


Selasa, 21 Maret 2017 / 19:38 WIB
Tjiwi Kimia pasarkan varian baru kertas HVS


Reporter: Pamela Sarnia | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Produsen kertas fotokopi merek SiDu, PT Pabrik Kertas Tjiwi Kimia Tbk memproduksi kertas HVS terbaru dengan kualitas lebih putih, lebih cerah, dan lebih kuat. Produk asuhan Asian Pulp and Paper (APP) tersebut memilki spesifikasi 70 gsm dengan pasar paling besar di Indonesia.

"Produk kertas fotokopi yang paling populer di pasar ialah 70 gram per square meter (gsm) yang paling populer. Tapi, untuk kebutuhan yang lebih khusus, orang menggunakan yang 80 gsm. Untuk proyek kebutuhan spesial yang membutuhkan kualitas khusus," kata Martin Jimi, SiDU Consumer Domestic Business Head di Gedung Arsip Nasional, Selasa (21/3).

Produk baru ini merupakan inovasi dari SiDU sebagai haril riset kebutuhan konsumen kertas fotokopi 70 gsm. "Kami sudah melakukan riset dan hari ini kami menghadirkan kertas dengan fitur-fitur yang dibutuhkan pelanggan yaitu lebih tebal, lebih putih, lebih cerah, dan lebih tajam," ujar Martin.

Martin mengatakan, dengan ketebalan yang baru ini tidak menjadikan kertas lebih berat. "Dengan teknologi kami, kertas yang dihasilkan lebih tebal dan firm (kuat) tapi tidak jadi lebih berat," klaimnya.

Kertas fotokopi SiDu diproduksi di pabrik yang berlokasi di Karawang dan Perawang.

Sovan K Ganguly, Asia Pulp and Paper Consumer Business Unit Head mengatakan, dengan adanya produk baru ini, produk kertas 70 gsm lama sudah tidak ada lagi. "Kami ganti dengan kertas yang lebih tebal ini," kata Sovan.

SiDU tidak begitu memusingkan penguasaan pasar. "Sekarang kami nomor satu dalam penguasaan pangsa pasar. Market share kami lebih dari 50% untuk kertas foto kopi dan buku tulis," kata Sovan.

Pihaknya tidak begitu khawatir dengan serbuan tren teknologi. SiDU tetap yakin konsumen masih membutuhkan produk kertas yang tidak bisa tergantikan dengan e-paper. "Kami melihat ada perubahan tren ke arah e-paper tapi penjualan kami masih tumbuh kuat. Kami terus tumbuh sejalan dengan pertumbuhan ekonomi Indonesia sekitar 5%. Jadi jika kita masih bisa tumbuh di atas 5%, kami bisa berjalan dengan baik," kata Sovan.

Produk kertas anyar itu menyasar konsumen perusahaan maupun rumahan. Menurut Martin, konsumen SiDU terbagi menjadi tiga, yakni pebisnis foto kopi, perkantoran, dan konsumen rumah tangga.

Martin mengatakan, meski baru diluncurkan resmi, pendistribusian sudah dilakukan sebelumnya. "Distribusi sudah kami lakukan sejak satu bulan yang lalu, ke seluruh Indonesia," katanya.

Martin mengatakan, untuk mengejar pertumbuhan pendapatan, perusahaan akan memperluas area jangkauan distribusi. "Pertumbuhannya kami lebih condong ke titik distribusi hampir semua daerah. Untuk itu kami memperbanyak mitra bisnis baru untuk memastikan ketersediaan produk kertas SiDU terutama di luar Jawa dan Sumatera," imbuhnya.

Selain itu produk baru ini diharapkan bisa lebih banyak dikonsumsi untuk rumah tangga. Tren mencetak dalam rumah semakin meningkat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×