kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Trekka segera launching metro kapsul


Senin, 30 Mei 2016 / 10:03 WIB


Sumber: Kompas.com | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. PT Teknik Rekayasa Kereta Kapsul (Trekka) menyatakan bahwa proses penyempurnan bentuk dari metro kapsul telah rampung. Bahkan, dalam waktu dekat metro kapsul akan segera diluncurkan. Melalui keterangan tertulisnya, PT Trekka memperlihatkan bentuk fisik prototype metro kapsul.

Mereka menyatakan bahwa dalam dua tahun ini telah melakukan serangkaian penyempurnaan desain dan pengujian internal. "Sebagai kelanjutan dari release ini, konsorsium Metro Kapsul akan melakukan launching produk dan press conference dalam waktu dekat," tulis pernyataan pers PT Trekka seperti diterima Kompas.com, Senin (30/5/2016)

PT Trekka menyatakan bahwa Metro Kapsul dibangun oleh tenaga ahli dalam negeri dengan rancangan dalam negeri pula. "Produknya memiliki kandungan lokal sangat tinggi," tulis pernyataan itu lagi.

Metro kapsul adalah transportasi jenis kereta yang memiliki panjang 9 meter per kapsul. Sarana transportasi ini disebut dapat mengangkut sekitar 50 orang per kapsul.

Adapun setiap rangkaian metro kapsul dapat terdiri atas 4-5 kapsul. Dengan demikian, dalam sekali angkut metro kapsul dapat mengangkut 200-250 penumpang.

Direktur Operasional PT Trekka Leonardo Feneri mengatakan, metro kapsul dapat beroperasi otomatis tanpa masinis. Sumber tenaganya sendiri sama seperti kebanyakan kereta modern pada umumnya, yakni  listrik.

"Jadi, bisa beroperasi tanpa awak. Pengoperasiannya dilakukan dari ruang kontrol yang ada di stasiun pusat," kata Leo saat ditemui di kawasan Blok M, Jakarta Selatan, Kamis (4/2/2016).

Menurut Leo, secara fisik metro kapsul mirip dengan kereta penghubung antar-terminal yang ada di Bandara Changi, Singapura, dan KLIA, Malaysia. Hal yang membedakan yaitu metro kapsul berjalan di atas trek beton dan rodanya bukan roda besi, melainkan roda karet. "Velgnya menggunakan velg truk dengan diameter 17 inci. Tiap kapsulnya (gerbong) terdiri atas 8 roda," ujar dia.

Leo menyebut ukuran trek metro kapsul lebih kecil ketimbang rel monorel ataupun rel kereta konvensional sehingga memungkinkan untuk dibangun di atas median jalan ataupun trotoar. "Treknya dibangun layang. Diameter tiangnya 1 meter," ucap Leo.

Sebagai informasi, pengembang metro kapsul pernah mempresentasikan diri ke Pemerintah Provinsi DKI sekitar dua tahun lalu, tepatnya saat kepemimpinan Gubernur Joko Widodo. Jokowi pun sempat menyambangi tempat pengujian metro kapsul yang ada di Subang, Jawa Barat. Namun, saat itu, pengembang metro kapsul hanya memiliki mock up, yakni sejenis figure mengenai tampilan bentuk metro kapsul.

Belum ada prototipe maupun jalur uji coba di sana. Akhirnya, informasi mengenai proyek tersebut bak hilang ditelan bumi. Namun, kini Leo menyebutkan bahwa pihaknya sudah memiliki infrastruktur untuk uji coba yang hampir rampung 100%. Infrastruktur tersebut terdiri atas prototipe sebanyak dua unit yang didukung dengan jalur uji coba sepanjang 290 meter.

(Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×