kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,94   -29,79   -3.09%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

UKM didorong goes international lewat e-Smart IKM


Senin, 25 September 2017 / 21:23 WIB
UKM didorong goes international lewat e-Smart IKM


Reporter: Siti Maghfirah | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - Indonesia memiliki potensi besar dalam pengembangan ekonomi digital. Dengan jumlah penduduk yang mencapai 250 juta jiwa, sekitar 93,4 juta orang di antaranya adalah pengguna internet. Peluang ini perlu direspons cepat oleh pelaku usaha nasional khususnya sektor industri kecil dan menengah (IKM) untuk memperluas akses pasar dan meningkatkan pendapatan.

“Sebagai sektor mayoritas dari populasi industri di Indonesia, IKM berperan penting menjadi pendorong bagi pemerataan kesejahteraan masyarakat dan juga merupakan tulang punggung pada perekonomian negara,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto pada acara Workshop e-Smart IKM di Sidoarjo, Jawa Timur, Senin (25/9).

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) yang diolah Direktorat Jenderal IKM Kementerian Perindustrian, jumlah IKM lokal diperkirakan mencapai 4,4 juta unit usaha dengan menyerap tenaga kerja sebanyak 10,1 juta orang pada tahun 2016. Oleh karena itu, salah satu program prioritas Kemperin adalah pengembangan IKM dengan platform digital melalui e-Smart IKM.

“Ini merupakan sistem basis data IKM nasional yang tersaji dalam bentuk profil industri, sentra, dan produk yang diintegrasikan dengan marketplace yang telah ada. Tujuannya untuk semakin meningkatkan akses pasar IKM melalui internet marketing,” papar Airlangga.

Selanjutnya, program yang diinisiasi dan telah diluncurkan oleh Kemperin sejak Januari 2017 ini akan juga meningkatkan akses bahan baku, teknologi, dan modal serta memberikan panduan bagi pengambil kebijakan di dalam fungsi program pembinaan IKM yang lebih terintegrasi dan tepat sasaran.

Airlangga berharap, melalui e-Smart IKM, produk-produk asli Indonesia yang berkualitas bisa membanjiri pasar perdagangan elektronik atau e-commerce di dalam negeri maupun global.

Merujuk data dari lembaga kajian ekonomi Center of Reform on Economics (CORE) Indonesia, nilai perdagangan elektronik di dalam negeri pada 2016 mencapai US$24,6 miliar atau setara Rp319,8 triliun (dengan asumsi kurs sebesar Rp13.000 per dolar AS). Potensi ini bisa membuat Indonesia menjadi negara ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara.

Sementara itu, kajian yang dilakukan oleh Google dan Temasek juga menunjukkan tren serupa, bahwa pasar online di Asia Tenggara diproyeksikan tumbuh rata-rata sebesar 32% per tahun selama 10 tahun ke depan dan akan mencapai angka transaksi sebesar US$ 88 miliar pada tahun 2025.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet Using Psychology-Based Sales Tactic to Increase Omzet

[X]
×