kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Waskita ingin menjadi raja jalan tol


Kamis, 27 Oktober 2016 / 06:05 WIB
Waskita ingin menjadi raja jalan tol


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT Waskita Karya Tbk semakin gencar ngebut di bisnis jalan tol. Perusahaan konstruksi pelat merah ini rupanya ingin menguasai lebih banyak lagi konsesi di jalan bebas hambatan.

Terbaru, Waskita memenangkan tender konsesi jalan tol ruas Krian-Legundi-Bunder-Manyar sepanjang 39 kilometer (km) di Gresik, Jawa Timur. Sebelumnya, perseroan sudah menguasai 15 ruas jalan tol dengan total panjang 728,29 km.

Dengan tambahan konsesi baru tersebut, emiten yang listing di Bursa Efek Indonesia dengan kode WSKT ini sudah menguasai 767,29 km konsesi jalan tol hingga kini. "Tetapi kalau sebagai kontraktor jalan tol, kami sudah menggarap lebih dari 1.000 km," tutur Muhammad Choliq, Direktur Utama Waskita Karya, kepada KONTAN, Minggu (23/10).

Di proyek tersebut, Waskita bermitra dengan dua anggota konsorsium lain, yakni PT Energi Bumi Mining dengan porsi saham 25% dan PT Panca Wira Usaha Jawa Timur (20%). Sedangkan Waskita menguasai 55% saham di konsorsium itu.

Herdiakto, Direktur Utama PT Waskita Toll Road mengungkapkan, investasi ruas tol tersebut Rp 8 triliun dengan masa konsesi 45 tahun. Tapi lantaran harus mendukung proyek Trans Sumatera, nilai investasinya membengkak menjadi Rp 10 triliun.

Sejatinya, ruas jalan tol tersebut merupakan inisiasi Waskita dengan ruas awal Krian-Legundi-Bunder sepanjang 30 km. Kemudian diperpanjang ke Manyar sehingga menjadi 39 km. Dengan penambahan tersebut biaya investasi awal yang ditaksir Rp 6 triliun membengkak menjadi Rp 8 triliun.

Proyek ini ditargetkan mulai dibangun pada akhir November atau awal Desember mendatang, karena progres pembebasan lahan cukup bagus. Lama pengerjaan proyek ini bisa selama 2,5 tahun sehingga bisa beroperasi pada tahun 2019.

Selain proyek ini, Waskita juga membidik ruas jalan tol lain. Tapi, manajemen perusahaan ini tidak memberi target khusus. Yang jelas, saat ini pihaknya bersama PT Jasa Marga Tbk sudah mengikuti prakualifikasi ruas jalan tol Semarang-Demak (24 km) dan Probolinggo-Banyuwangi sepanjang 170,3 km.

Perusahaan ini juga akan memprakarsai pembangunan jalan tol di atas laut yang menghubungkan Nipah-Nipah, Kabupaten Penajam Paser Utara ke Melawai, Balikpapan. Supaya lancar, Waskita sudah membentuk perusahaan patungan bernama PT Tol Teluk Balikpapan dengan Waskita Toll Road bersama pemerintah daerah setempat.

Dalam perusahaan patungan tersebut, Waskita Toll Road sebagai pengendali kepemilikan saham sebesar 60% dan sisanya konsorsium pemerintah daerah yakni Kabupaten Penajam sebesar 15%, Kota Balikpapapan 5% serta Provinsi Kalimantan Timur sebesar 20%.

Selain, itu, Waskita juga berencana menggarap dua ruas lagi tol di Trans Jawa dan akan terus membidik ruas jalan tol anyar yang ditenderkan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat.

Lewat aksi ini, Choliq menargetkan tahun ini pihaknya bisa mencatatkan pertumbuhan aset 25% dari tahun lalu menjadi Rp 50 triliun. Sedangkan tahun depan nilai aset bisa melambung menjadi Rp 80 triliun dan membengkak Rp 100 triliun di 2018.

Agar bisa mencapai target itu, Waskita membutuhkan modal besar. Akhir tahun lalu ekuitas WSKT baru Rp 10 triliun dan tahun ini ditargetkan bertambah Rp 10 triliun lagi. Amunisi dana lewat divestasi 40% anak usaha PT Waskita Beton Precast Tbk melalui bursa dan berhasil menjaring Rp 5,1 triliun.

Ada juga rencana divestasi 5% PT Waskita Toll Road di kuartal IV ini Sedangkan untuk membiayai proyek, Waskita baru-baru ini juga sudah mendapat pinjaman syariah Rp 950 miliar dari Maybank Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×