1.353 sapi di Kaltim sudah dapat asuransi

Jumat, 12 Agustus 2016 | 16:13 WIB Sumber: Antara
1.353 sapi di Kaltim sudah dapat asuransi


Samarinda. Sebanyak 1.353 sapi di Provinsi Kalimantan Timur telah didaftarkan mengikuti program asuransi PT Jasindo. Ini agar peternak tidak merugi jika terjadi kematian pada ternaknya, karena perusahaan asuransi akan mengganti ganti rugi.

Jumlah itu terdiri dari 665 ekor yang merupakan permohonan dari Kabupaten Penajam Paser. Kemudian sebanyak 688 ekor dari Kabupaten Paser.

Semua sapi yang telah diasuransikan ini merupakan indukan sapi jenis Brahman Cross (BC). Sapi BC tersebut merupakan bantuan dari pemerintah pusat pada 2015 yang telah diberikan kepada sejumlah kelompok ternak di Kabupaten Paser dan Kabupaten Penajam Paser Utara.

"Binatang seperti sapi merupakan ternak yang rawan mati atau hilang. Jadi, setiap kematian ternak akibat penyakit maupun kehilangan, peternak peserta asuransi akan memperoleh pengganti sebesar Rp 10 juta per ekor dengan jangka waktu pertanggungan satu tahun premi pembayaran," ujar Kepala Dinas Peternakan Provinsi Kaltim Dadang Sudarya, Jumat (12/8).

Sedangkan dalam proses penggantian oleh perusahaan, tentu ada prosedur yang dilalui, seperti tahapan pengecekan akan dilakukan oleh petugas medis/kesehatan bagi kematian hewan ternak, kemudian laporan kepolisian akibat sapi yang dinyatakan hilang.

Tahun ini, APBN membantu dana subsidi untuk asuransi ternak bagi kelompok ternak di Provinsi Kaltim senilai Rp 800 juta. Anggaran sebesar itu untuk asuransi sebanyak 5.000 sapi yang tersebar di sepuluh kota/kabupaten.

Namun dari jumlah itu baru terdapat 1.353 sapi yang diasuransikan, sehingga selebihnya yang sebanyak 3.647 ekor masih belum ada yang melakukan permohonan. Ia minta kepada peternak untuk segera mendaftarkan sapinya supaya bisa diasuransikan.

Nilai asuransi ternak per ekor Rp 200.000. Dari nilai itu, sebesar Rp 160.000 sudah ditanggung oleh pemerintah melalui Kementerian Pertanian, sedangkan sisanya yang hanya Rp 40.000 atau hanya 10% dibebankan kepada peternak.

"Masih banyak kuota yang belum diserap oleh peternak dari jumlah sapi yang akan diasuransikan. Saya berharap kepada peternak segera mengasuransikan sapinya karena hal ini sangat menguntungkan peternak dari risiko kematian maupun kehilangan," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Adi Wikanto

Terbaru