kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,20   -16,32   -1.74%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2018, pemerintah sediakan 400.000 peluang vokasi


Selasa, 31 Oktober 2017 / 13:45 WIB
2018, pemerintah sediakan 400.000 peluang vokasi


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah terus melakukan peningkatan kemampuan tenaga kerja di Tanah Air. Lantaran perlu terobosan struktur tenaga kerja yang saat ini didominasi tingkat pendidikan SD hingga SMA.

Menteri Tenaga Kerja, Hanif Dhakiri bilang, pemerintah tengah menggenjot peningkatan vokasi berorientasi vokasional training. Ini menurutnya bisa memberikan kesempatan untuk masuk ke pasar kerja.

Problem miss match dan masih kurangnya kemampuan angkatan kerja, ini hanya bisa dijembatani melalui vokasional training. "Vokasi menjadi penting agar input pengembangan Sumber Daya Manusia (SDM) bisa digenjot," kata Hanif, Selasa (31/10).

Pengembangan vokasi bukan tak menemui tantangan. Akses dan mutu vokasi yang masih masih terbatas menjadi dua hal tantangan besar. Ia bilang semestinya Balai Latihan Keterampilan (BLK) sudah disediakan di penjuru Tanah Air.

Kalau pun ada BLK di suatu tempat, Hanif bilang masih terjadi kendala mutu yang tak sesuai kebutuhan dunia kerja.

Untuk itu, Hanif juga meminta pelaku dunia usaha untuk membantu peningkatan vokasi ini. Bersama pelaku usaha pemerintah akan disediakan sarana pemagangan untuk 400.000 angkatan kerja dengan 8.000 instruktur di tahun depan.

Tapi tak hanya cukup di situ, ia juga meminta pengusaha untuk memberikan pilihan dalam perekrutan tenaga kerja. Ia meminta sertifikasi vokasional menjadi salah satu pilihan kriteria calon pekerja.

"Saya minta kalangan industri jangan melulu menerima dari pendidikan formal. Minimal harus ada opsinya, begitu buka lowongan maka kasihlah opsi bagi kriteria pekerja penerima vokasi," tukasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×