kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

22 Produsen China Produksi Susu Melamin


Rabu, 17 September 2008 / 11:54 WIB
22 Produsen China Produksi Susu Melamin


Reporter: Barratut Taqiyyah | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

BEIJING. Kabar buruk datang dari daratan China. Pemerintah Negeri Panda tersebut menemukan bahwa produks susu formula yang terkontaminasi melamin dilakukan secara berjemaah oleh produsen susu. Terdapat setidaknya 22 dari 109 perusahaan susu di China yang turut serta dalam skandal terbesar tahun ini. Bahkan beberapa diantaranya yakni perusahaan-perusahaan susu besar seperti China Mengniu Dairy Co., Inner Mongolia Yili Industrial Group dan Sanlu Group Co.

Tentunya, hal itu menimbulkan keprihatinan mendalam terkait keamanan pangan dan produk makanan di China. General Administration of Quality Supervision, Inspection and Quarantine China pada akhirnya memutuskan untuk memusnahkan 69 produk yang terkontaminasi yang dikeluarkan oleh 22 perusahaan itu. 

Asal tahu saja, susu yang terkontaminasi melamin dapat membuat kandungan protein di susu tersebut terlihat lebih tinggi dari yang sebenarnya. Pada tahun lalu, bahan melamin juga ditemukan pada makanan ekspor binatang piaraan dan diduga kuat menyebabkan matinya ribuan kucing dan anjing di Amerika Serikat.

Dengan mengonsumsi susu tersebut, banyak kasus kesehatan yang saat ini terjadi pada bayi-bayi di China. Salah satunya yakni, kasus batu ginjal. Hari ini, pemerintah Negeri Tirai Bambu mengumumkan, sudah terdapat sekitar 158 kasus bayi yang terkena batu ginjal karena mengonsumsi susu formula melamin. Yang memprihatinkan, kasus ini juga sudah menelan korban di mana sudah ada tiga bayi meninggal dunia. Dilaporkan juga, 1.327 bayi dirawat dan 6.244 bayi menderita keracunan.

Belakangan ini, China memang sering dihinggapi skandal terkait racun pada makanan dan produk lainnya. Tahun 2004, setidaknya 13 bayi meninggal dunia setelah minum susu formula palsu yang tidak mengandung nutrisi apa pun.

“China harus lebih mengetatkan pengawasan produk. Sepertinya beberapa supplier mengetahui celah untuk lolos dari pengawasan,” ujar Joerg Wuttke, presiden European Chamber of Commerce di China.

Ketika dihubungi, Chris Kwok yang merupakan Sekretaris Perusahaan Mengniu sedang mengikuti rapat internal. Saham Mengniu mulai hari ini mengalami suspend di Hongkong. Sementara, manajemen Sanlu dan Yili juga belum dapat dimintai pendapatnya mengenai kasus ini.

Sanlu merupakan pemain utama dalam sektor ini selama 15 tahun lamanya. Pada 2007, pangsa pasar Sanlu mencapai 18,3%. Sanlu, yang 43% sahamnya dimiliki oleh Fonterra Cooperative Group Ltd asal Selandia Baru, meminta maaf kepada para konsumennya. Berdasarkan berita yang dirilis Xinhua News pada 15 September lalu, Sanlu juga berjanji akan menarik seluruh susu formula yang diproduksi sebelum 6 Agustus.

Sekadar informasi, China merupakan pasar kedua terbesar untuk susu formula. Menurut Merrill Lynch & Co. mengutip data Euromonitor, pangsa pasar susu formula di China mencapai US$ 19 miliar pada tahun lalu. Selain itu, konsumsi per kapita susu cair di China melebihi 20 kilogram pada 2007.

Badan Pengawas Produk China mengatakan, dua produsen susu yaitu Guangdong Yashili Group dan Qingdao Co Ltd, sudah mengekspor susu formula  ke beberapa negara. Yaman, Bangladesh, Gabon dan Burundi adalah beberapa di antaranya. Kedua perusahaan sudah berjanji akan menarik seluruh produk ekspornya. Ketua Badan Pengawas Li Changjiang, tidak memberikan keterangan lebih jauh apakah susu formula tersebut terkontaminasi atau tidak.

 Bloomberg, Reuters




TERBARU

[X]
×