kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Acset ekspansi bisnis jasa konstruksi pengerukan


Jumat, 13 Oktober 2017 / 18:06 WIB
Acset ekspansi bisnis jasa konstruksi pengerukan


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Rizki Caturini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) mulai melakukan ekspansi Ke sektor jasa konstruksi khusus pengerukan dan reklamasi. Ekspansi ini dilakukan untuk memperkuat bisnis yang ingin mulai fokus membidik proyek-proyek infrastruktur.

Ekspansi itu dilakukan dengan menggandeng Dredging International Asia Pasifik Pte,Ltd. Keduanya telah membentuk perusahaan patungan pada 9 Oktober 2017 lalu yakni PT Dredging International Indonesia.

Perusahaan patungan ini akan bergerak di bidang jasa konstruksi pengerukan, penyiapan lahan, konstruksi bangunan pelabuhan bukan perikanan, konstruksi bangunan prasarana sumber daya air dan konstruksi terowongan.

Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan ACST mengatakan, pembentukan anak usaha patungan tersebut bertujuan untuk menunjang kegiatan usaha perusahaan sebagai kontraktor yang ingin fokus mendapatkan proyek-proyek infrastruktur khususnya dalam bidang pengerukan dan reklamasi.

"Kami akan mencari peluang dengan kemampuan kami yakni kombinasi kekuatan ACST dan Dredging International Asia Pacific sehingga Dredging International Indonesia bisa mendapatkan lebih banyak kesempatan untuk mengikuti tender-tender terkait Infrastruktur," Kata Maria kepada Kontan.co.id, Jumat (13/10).

Namun, ACST tidak menargetkan secara khusus nilai kontrak yang bisa diperoleh perusahaan dengan pembentukan anak usaha baru tersebut.
 Hanya saja, perusahaan grup Astra ini melihat peluang kontrak baru dari proyek-proyek pengerukan atau reklamasi cukup besar. "Peluang tersebut termasuk untuk memenuhi target tahun ini," ungkap Maria.

ACST melakukan penyetoran modal ke perusahaan patungan yang telah dibentuk tersebut sebesar Rp 20 miliar dan Dredging International Asia Pacific menyetor modal Rp 30 miliar. Dengan begitu porsi ACST di anak usahanya itu hanya 40%.

Seperti diketahui, ACST telah mengantongi kontrak baru Rp 7,14 triliun hingga akhir September 2017. Ini setara 95,2% dari target tahun ini yaitu Rp 7,5 triliun. Saat ini, perusahaan konstruksi ini tengah mengikuti tender proyek infrastruktur. Oleh karena itu, ACST masih sangat optimistis target yang mereka patok tahun ini bisa tercapai.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×