Ajang ITdBI bisa dongkrak turis

Senin, 18 September 2017 | 22:50 WIB   Reporter: Jane Aprilyani
Ajang ITdBI bisa dongkrak turis


TRAVEL -  Kementerian Pariwisata mengapresiasi penyelenggaraan International Tour de Banyuwangi Ijen (ITdBI) yang akan berlangsung 26-30 September 2017. Event keenam kali ini bertujuan untuk bisa mengerek kunjungan wisatawan ke Banyuwangi.

Menteri Pariwisata (Menpar) Arief Yahya berharap acara tersebut bisa langsung terasa ke industri pariwisata. Seperti tingkat okupansi hotel naik, lantaran ada ratusan peserta terdiri para pembalap berikut rombongannya dari puluhan negara dan penggemar olahraga balap sepeda datang dan menginap di hotel serta membelanjakan uang di sana.

“Tahun lalu, Banyuwangi dikunjungi 77.000 turis asing dan empat juta turis lokal, capain ini dua kali lipat dari target yang direncanakan,” kata Menpar Arief Yahya didampingi Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas dalam jumpa pers ITdBI 2017 di Balairung Soesilo Soedarman, Gedung Sapta Pesona Jakarta, kantor Kemenpar, Senin (18/9).

Menpar Arief Yahya mejelaskan, event ITdBI 2017 yang diikuti 20 tim dari 29 negara memberikan dampak langsung pada meningkatnya kunjungan wisman ke Indonesia yang tahun ini mentargetkan 15 juta wisman dan 265 juta pergerakan wisatawan nusantara (wisnus) di Tanah Air.

Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengklaim ITdBI diakui Federasi Balap Sepeda Dunia (UCI) sebagai ajang balap sepeda terbaik di Indonesia dan telah masuk agenda resmi UCI sejak 2012. “Selama 2 tahun terakhir ini berturut-turut penyelenggaraan ITdBI mendapat predikat excellence dengan nilai 90 poin dari UCI menjadikan ITdBI masuk dalam tujuh kejuaraan balap sepeda terbaik di Asia, dan terbaik di Indonesia,” kata Azwar Anas.

Para pembalap sepeda ITdBI 2017 akan berpacu dalam 4 etape sepanjang 533 KM melewati rute yang menyusuri alam Banyuwangi mulai dari susur sungai dan pantai, melintasi perkebunan, hingga menikmati pusat Kota Banyuwangi. Pada etape ketiga para pebalap akan finish di Gunung Ijen.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Markus Sumartomjon

Terbaru