kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Aluminium jatuh ke level termurah tiga bulan


Senin, 20 November 2017 / 18:05 WIB
Aluminium jatuh ke level termurah tiga bulan


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Aluminium di bursa Shanghai tumbang ke level terendah lebih dari tiga bulan. Laporan terkait peleburan aluminium terbesar di China yang akan menghindari pemangkasan pada musim dingin, menambah sentimen negatif setelah stok aluminium mencetak rekor.

Mengutip Bloomberg, Senin (20/11), harga aluminium kontrak pengiriman Januari 2018 di Shanghai Futures Exchange jatuh 2,1% ke level 15.070 yuan per ton, harga terendah sejak 7 Agustus, sebelum diperdagangkan di level 15.115 yuan per ton pada pukul 13.54 waktu Shanghai.

Sementara harga aluminium kontrak pengiriman tiga bulan di London Metal Exchange (LME) melemah 0,9%.

Harga jatuh setelah situs Caixing melaporkan bahwa Shandong Weiqiao yang juga dikenal sebagai unit China Hongqiao Group dibebaskan dari pembatasan anti-polusi musim dingin.

"Jika ini benar-benar terjadi, maka hal itu di bawah ekspektasi pasar tentang pemotongan musim dingin, dan ini akan negatif untuk harga," kata Helen Lau, analis Argonaut Securities, seperti dikutip Bloomberg, Senin (20/11).

"Ada kekhawatiran pasar yang terjadi baru-baru ini terkait eksekusi penuh pemotongan produksi musim dingin. Orang-orang akan melakukan perdagangan pada setiap perkembangan baru yang membuat isu ini lebih jelas," imbuh Lau.

Analis Macquarie Group dalam catatan email 16 November mengungkapkan, kemungkinan pemangkasan aluminium Hongqiao yang tidak sesuai harapan memang menimbulkan kekhawatiran. Sebab, hal tersebut memungkinkan smelter lain di China ikut memangkas produksi lebih sedikit dari yang dibutuhkan pemerintah.

Macquarie memperkirakan aluminium akan tetap lemah hingga terjadi penurunan persediaan logam ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×