kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,12   -8,25   -0.83%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Analis: Indonesia pasar segar bagi investor


Senin, 31 Juli 2017 / 20:18 WIB
Analis: Indonesia pasar segar bagi investor


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Aksi akuisisi dan merger di Indonesia terus berkembang. Merujuk riset Duff & Phelps, nilai merger dan akuisisi di Indonesia mencapai US$ 4 miliar pada semester I 2017, atau melonjak dua kali lipat ketimbang periode yang sama tahun lalu.

Transaksi terbesar terjadi pada Tencent Holdings senilai US$ 1,2 miliar di unicorn Go-Jek. Investasi ini sedikit lebih besar daripada investasi investasi Lazada di Alibaba senilai US$ 1 miliar. Disusul urutan kedua, akuisisi saham perusahaan Malaysia Felda Investment Corporation di Eagle High Plantations senilai US$ 500 juta.

Pengamat Pasar Modal, Vicella Tjhin mengatakan tujuan akuisisi itu bermacam. Ada yang untuk masuk ke pasar yang baru, menciptakan sinergi, efisiensi biaya, meraih pangsa pasar yang lebih besar dan lainnya.

Ini bisa terlihat di perusahaan online. Menurutnya, terjadi perpindahan besar-besaran dari pembelian di toko tradisional ke online. "Kalau kita pergi ke perusahaan pengiriman barang seperti JNE, TIKI dan lainnya, akan terlihat  antrian orang mau mengirimkan barang dagangan," kata Vicella saat dihubungi KONTAN, Senin (31/7)

Demikian juga dengan transportasi online seperti Gojek, Uber dan sejenisnya. "Dengan jumlah penduduk yang sangat besar di Indonesia, ini sangat menarik minat investor asing untuk berinvestasi. Maka investor asing rela merogoh kocek cukup dalam untuk mengakuisisi perusahaan online tersebut," kata Vicella.

Selanjutnya, ada juga investasi BP ke Proyek Tanggung LNG sebesar US$ 313 juta, investasi Waskita oleh Taspen dan Sarana Multi Infrastruktur US$ 262 juta dan akuisisi Baskhara Utama Sedaya oleh Astra International US$ 260 juta.

Untuk akuisisi yang dilakukan perusahaan lokal seperti Astra, sebagai perusahaan konglomerasi, menurutya wajar untuk terus melebarkan sayap bisnis. Apalagi akhir-akhir ini Astra mulai mengembangkan divisi infrastruktur dan logistik dengan mengakuisisi beberapa jalan tol.

"Sektor infrastruktur ini memang salah satu sektor yang dititik beratkan pembangunannya oleh pemerintahan Jokowi. Ini juga alasan mengapa Taspen dan Sarana Multi Infrastruktur mengakuisisi sebagian saham Waskita Tol," tukas Vicella.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×