kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45997,15   3,55   0.36%
  • EMAS1.199.000 0,50%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Anggota DPR kecam ancam mogok pilot Garuda dan postingan soal terorisme


Rabu, 23 Mei 2018 / 07:00 WIB
Anggota DPR kecam ancam mogok pilot Garuda dan postingan soal terorisme


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Anggota DPR Muslim Ayub menyesalkan kasus oknum pilot Garuda Indonesia menyusul postingan di media sosial soal aksi terorisme beberapa waktu lalu.

''Pilot itu bisa dikatakan sebagai garda terdepan maskapai penerbangan. Seharusnya dapat memberikan kebanggaan terhadap perusahaan dan konsumennya,’’ ujar Muslim di Gedung DPR/MPR, dalam keterangannya, Selasa (22/5).

Muslim mengapresiasi komitmen dan langkah manajemen Garuda Indonesia dalam mendukung upaya pemberantasan terorisme. Termasuk membersihkan kemungkinan masuknya paham radikalisme dalam tubuh pilot dan karyawan.

''Sudah menjadi tugas manajemen Garuda untuk memeriksa dugaan yang mengarah atau mendukung  aksi terorisme. Sejauh mana keterlibatan oknum pilot tersebut, itu yang harus ditelusuri,'' ujar Muslim.

Kasus ini harus dijadikan momentum Garuda melakukan pengetatan screening terhadap sikap kebangsaan terhadap karyawan serta pilotnya.

''Jika memang ditemukan indikasi kesalahan dengan bukti-bukti yang kuat, perusahaan harus memberikan sanksi tegas,'' ujar anggota Komisi III Fraksi PAN ini.

Muslim juga menyoroti ancaman mogok massal Serikat Pekerja Garuda (Sekarga) dan Asosiasi Pilot Garuda (APG) jika dalam waktu sebulan pemegang saham belum juga merombak susunan direksi PT Garuda Indonesia (Persero) Tbk.

‘’Saya dengar belum lama ini justru mengancam untuk melakukan mogok massal. Hal ini kan seharusnya tidak perlu dilakukan. Berikan pelayanan terbaik kepada konsumen, apalagi ini menjelang lebaran,'' beber Muslim.

Sebelumnya, Wakil Ketua Komisi VI DPR, Inas Nasrullah Zubir ikut merespons ancaman  karyawan dan pilot Garuda Indonesia. Inas menegaskan, secara organisasi, karyawan dan pilot tidak ada urusan dengan struktur organisasi perusahaan maskapai pelat merah itu.

"Persoalan nomenklatur di Garuda bukan urusan karyawan dan pilot, jadi enggak usah ikut campur," kata Inas.

Sementara itu, pengamat kebijakan publik dari Indonesian Public Institute (IPI) Jerry Massie mengungkapkan, penghasilan pilot Garuda merupakan yang tertinggi dibanding maskapai lain di Indonesia, dan salah satu yang terbaik di Asia.

Namun ia mempertanyakan mengapa Sekarga dan APG sangat gencar melancarkan ancaman mogok. Karena itu Jerry mempertanyakan motif ancaman demi ancaman Sekarga dan APG.

Pendapatan pilot junior di maskapai pelat merah ini pada tahun-tahun pertama dapat menyentuh nominal Rp 60 jutaan. Komponen pendapatan tersebut biasanya terdiri dari gaji plus tunjangan lain dan akan bertambah seiring dengan bertambahnya masa kerja dan jam terbang.

Vice President Corporate Secretary Garuda Indonesia Hengki Heriandono mengatakan, manajemen berkomitmen penuh dalam mendukung upaya pemberantasan terorisme. Perusahaan akan memberikan sanksi tegas jika ada karyawannya yang kedapatan mendukung aksi terorisme.

"Pada kesempatan ini, Garuda Indonesia juga menyampaikan komitmen dan dukungannya terhadap upaya seluruh pihak dalam upaya pemberantasan terorisme. Tentunya sekiranya ditemukan indikasi karyawan yang terlibat aktivitas tersebut, perusahaan akan memberikan sanksi tegas," jelas Hengki.

"Garuda Indonesia juga secara rutin melakukan screening berkala terhadap karyawan serta pilot dan awak kabin, khususnya mengenai hal-hal yang terkait dengan komitmen safety operasional penerbangan," pungkasnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×