Reporter: Sofyan Nur Hidayat, Abdul Wahid Fauzi | Editor: Test Test
JAKARTA. PT Arpeni Pratama Ocean Line Tbk (APOL) kembali tersandung masalah obligasinya. Perusahaan jasa perkapalan itu gagal membayar bunga obligasi yang seharusnya jatuh tempo Senin (3/5) lalu. Dus, Fitch Ratings, mengancam akan menurunkan peringkat APOL menjadi selective default.
Berdasarkan siaran pers-nya, kemarin, lembaga pemeringkat internasional itu akan menurunkan rating APOL jika tidak mampu membayar bunga obligasi senilai US$ 6,125 juta itu. APOL masih punya tenggang waktu selama 30 hari sejak tanggal jatuh tempo untuk melunasi kewajibannya tersebut.
Fitch menilai, kondisi keuangan APOL saat ini dalam situasi sulit. "Kas internal APOL tidak aman jika harus membayar bunga obligasi pada masa grace period yang berakhir 2 Juni 2010," kata Direktur Fitch, Buddhika Piyasena, seperti dikutip Bloomberg, kemarin.
Tapi, manajemen APOL tidak bersedia mengomentari hal tersebut. Oentoro Surya, Presiden Direktur APOL, tidak menjawab panggilan telepon dan membalas pesan singkat yang dilayangkan KONTAN. Sementara itu, Ronald Naingoi, Sekretaris Perusahaan APOL, memilih berkelit. "Saya sedang ada acara, besok saja telepon," katanya.
Sekedar informasi, APOL juga sudah pernah gagal membayar bunga obligasinya. Pada 3 November 2009, APOL terlambat membayar bunga obligasi sebesar US$ 6,125 juta. Total nilai poko obligasi ini US$ 140,85 juta, dengan tingkat bunga 8,75% per tahun.
APOL menerbitkan surat utang itu melalui anak usahanya, Arpeni Pratama Ocean Line Investment B.V., pada tahun 2006. Kala itu, nilainya US$ 160 juta dan berdurasi hingga tahun 2013. Tahun lalu, APOL telah membeli kembali obligasinya senilai US$ 19,15 juta. Sehingga, sisanya sebesar US$ 140,85 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Berita Terkait
Awas, Obligasi APOL Dapat Rating CCC
Jaminan Obligasi APOL Sudah Tuntas
APOL Menjamin Kredit Pemegang Saham
