kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ARTI bidik kenaikan pendapatan 15% di tahun depan


Rabu, 25 November 2015 / 10:36 WIB
ARTI bidik kenaikan pendapatan 15% di tahun depan


Reporter: Juwita Aldiani | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Perusahaan jasa minyak dan gas bumi (migas) PT Ratu Prabu Energi Tbk (ARTI) berharap bisnis mereka kembali bergairah di tahun depan. Manajemen perusahaan ini menargetkan pendapatan bisa tumbuh sekitar 15% dibandingkan dengan realisasi tahun ini.

Sekretaris Perusahaan ARTI Martini U.D. Suarsa kepada KONTAN, Senin (23/11), menjelaskan, hingga akhir 2015 ARTI mengerjakan beberapa kontrak yang telah berjalan sejak 2013, dan berlanjut hingga 2017. Misalnya, pekerjaan dari China National Offshore Corporation (CNOOC), Conoco Philips, Niko Resources dan Premier Oil.

Bisnis jasa migas yang mereka jalankan saat ini lebih  fokus ke penyediaan segala sesuatu yang berkaitan dengan pekerjaan drilling atau pengeboran sektor minyak dan gas. "Jadi pekerjaan kami lebih kepada services-nya, baik dari inspeksi pipa-pipa apakah layak atau tidak untuk drilling, dan menyediakan jasa man power-nya," jelas Martini.

Selain itu, perusahaan yang mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ARTI ini juga menyediakan workover rig untuk memperbaharui lapangan minyak yang sudah tua. ARTI memiliki enam workover rig yang bisa disewakan ke perusahaan minyak yang ingin memperbaharui sumur sehingga bisa meningkatkan kapasitas produksinya.

Selain membidik pendapatan dari bisnis jasa migas, saat ini manajemen ARTI ingin mencari pendapatan dari pengelolaan blok migas.

Mereka mengincar 75% saham PT Odira Energi Persada di Blok Karang Agung, Sumatera Selatan. Hingga kini masih dalam tahap due dilligence baik secara teknis, financial, dan legal.  "Sekarang dalam tahap geologisnya. Dalam tahap ini pihak ARTI akan melihat bagaimana kualitas sumurnya nanti, berapa planning produksi dan lain-lain," papar Martini. Adapun nilai akuisisi 75% tersebut sebesar US$ 61 juta.

Saat ini ARTI memang masih menggantungkan penghasilan dari bisnis migas. "Bisnis migas masih berkontribusi sebesar 70% untuk pendapatan ARTI, sisanya dari bisnis properti," katanya.

Sebagai gambaran, sepanjang Januari–September III-2015 ARTI mencatatkan pendapatan Rp 211,52 miliar atau turun 19,3% dibandingkan dengan periode sama 2014 sebesar Rp 261,99 miliar.

Penyebab penurunan pendapatan, salah satunya karena ada kontrak yang berakhir tahun ini. Sementara laba bersih capai Rp 16 miliar, turun 39,05% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 26, 32 miliar.

Meski optimistis tahun depan bisnis ARTI bisa menanjak 15%, Martini enggan menjelaskan proyek yang bisa menopang pertumbuhan penghasilan. Yang jelas perusahaan ini percaya diri lantaran masih punya duit cukup untuk mendanai belanja modal perusahaan ini pada 2016.

Sebagai gambaran, dana kas atau setara kas yang tersimpan di neraca ARTI hingga kuartal III-2015 masih tersisa sekitar Rp 20,3 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×