kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asia Pacific Fibers incar penjualan ekspor 25%


Senin, 24 April 2017 / 21:19 WIB
Asia Pacific Fibers incar penjualan ekspor 25%


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Adi Wikanto

JAKARTA. Ekspor Industri Tekstil dan Produk Tekstil (TPT) mengalami pertumbuhan di awal tahun. Dari catatan Kementerian Perindustrian, pada Januari-Februari 2017, ekspor industri TPT mencapai US$ 2 miliar atau tumbuh 3% bila dibandingkan dengan periode yang sama di tahun sebelumnya.

Dengan pasar yang sudah bangkit, tak heran PT Asia Pacific Fibers Tbk berani menggenjot pasar ekspor. Tahun ini, perusahaan berkode saham itu membidik pertumbuhan penjualan TPT sebesar 10% dibanding 2016. Sebanyak 25% penjualan berasal dari sektor ekspor.

"Negara tujuan seperti ke Eropa, Brasil, Korea dan Turki," kata Prama Yudha Amdan, Corporate Communication Asia Pacific Fibers saat dihubungi KONTAN, Senin (24/4).

Jenis produk yang jadi unggulan untuk ekspor yakni serat dan benang. Meski demikian tantangan dari negeri Tiongkok masih jadi kendala.

Sebab kapasitas yang dimiliki Tiongkok lebih besar dari kegunaan. "Mereka lebih kapasitas sehingga mereka mau menjual dengan leibh murah. Bahkan lebih rendah dari harga pasar," kata Prama.

Terkait perluasan pasar ekspor, Kemenperin tengah mendorong untuk membangun perjanjian kerja sama yang komprehensif dengan Eropa dan Amerika Serikat agar bisa mendapat keringanan tarif yang lebih baik. “Termasuk juga dengan industri kecil, kami akan fasilitasi untuk meningkatkan ekspor,” kata Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto dalam keterangan pers Jumat (21/4).

Apalagi, saat ini Kemenperin tengah menggodok regulasi khusus untuk industri padat karya berorientasi ekspor, di mana akan mengatur tentang pemberian insentif fiskal berupa investment allowance. “Jadi, pelaku usaha akan mendapatkan diskon PPh yang harus dialokasikan untuk ekspansi usaha,” jelasnya.

Kemenperin mencatat, pada tahun 2016, nilai investasi industri TPT mencapai Rp 7,54 triliun dengan nilai ekspor sebesar US$ 11,87 miliar dan mampu menyerap tenaga kerja sebanyak 17,03% dari total tenaga kerja industri manufaktur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×