kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Asosiasi : Rencana impor perlu melihat masa panen


Rabu, 17 Januari 2018 / 05:25 WIB
Asosiasi : Rencana impor perlu melihat masa panen


Reporter: Abdul Basith | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Rencana impor beras sebesar 500.000 ton yang akan dilakukan akhir Januari 2018 dinilai perlu melihat masa panen. Masa panen padi di Indonesia diperkirakan akan berlangsung pada akhir Februari hingga Maret.

Keputusan impor seharusnya telah diungkapkan pemerintah pada akhir tahun lalu ketika harga beras telah memperlihatkan harga bergerak di atas Harga Eceran Tertinggi (HET). Selain itu pun musim panen di Indonesia yang cenderung turun pada bulan tertentu telah memperlihatkan kekurangan stok.

“Idealnya pemerintah mengajukan impor pada akhir tahun lalu ketika harga sudah melewati HET,” ujar Ketua Umum Persatuan Pengusaha Penggilingan Beras dan Padi (Perpadi), Sutarto Alimoeso kepada KONTAN, Selasa (16/1).

Selain masa panen Indonesia, impor juga perlu melihat masa panen negara tujuan impor. Sutarto bilang pada akhir hingga awal tahun produksi beras cenderung menurun akibat belum masuknya masa panen.

Melihat hal itu Suitarto bilang negara yang menjadi tujuan impor pun belum mengalami panen sehingga stoknya tidak berlimpah. Ditambah pernyataan impor akan dapat membuat harga beras terdorong naik.

Harga beras internasional saat ini masih relatif normal berada di kisaran US$ 400 per ton hingga US$ 500 per ton. Namun, Sutarto bilang rencana impor dapat menekan harga beras menjadi tinggi mencapai US$ 550 per ton.

“Rencana impor beras akan membuat permintaan naik sehingga harga ikut menjadi naik,” terang mantan Kepala Bulog ini.

Meski begitu berubahnya rencana operator pengimpor beras yang sebelumnya PT Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI/Persero) menjadi Perum Bulog dapat membuat akan masuknya masa panen di Indonesia tidak terpengaruh. Sutarto bilang beras impor tersebut dapat menjadi stok bagi Bulog.

Impor juga diyakini dapat mempengaruhi harga beras yang sudah tinggi. Namun, dengan catatan beras yang diimpor oleh Bulog adalah beras umum yang digunakan untuk beras medium bukan beras khusus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×