kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bali Towerindo tancapkan target pertumbuhan 50%


Senin, 09 April 2018 / 12:45 WIB
Bali Towerindo tancapkan target pertumbuhan 50%


Reporter: Andy Dwijayanto, Harry Muthahhari | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis telekomunikasi masih cerah. Itu sebabnya PT Bali Towerindo Sentra Tbk tahun ini berharap pendapatan bisa tumbuh lebih tinggi dibandingkan perusahaan pada tahun 2017.

Tahun lalu pendapatan perusahaan penyedia infrastruktur menara telekomunikasi ini naik 25,67% menjadi Rp 320 miliar. Sedangkan laba bersih perusahaan dengan kode saham BALI di Bursa Efek Indonesia ini naik dua kali lipat menjadi Rp 61,53 miliar.

Direktur Utama PT Bali Towerindo Sentra Tbk Jap Owen Ronadhi optimistis, perusahaannya yang dikelolanya tahun ini bisa membaik. "Ekspektasi pendapatan tumbuh antara 40% sampai 50%," kata Owen saat dihubungi KONTAN, Minggu (8/4).

Owen menyebutkan, di tahun 2018 ini beberapa operator seluler dengan jaringan generasi keempat alias fourth generation (4G) akan menambah kapasitas mereka. Maklum persaingan memikat pelanggan semakin ketat. Ia menyebutkan, operator tersebut adalah Indosat, Smartfren, dan juga XL Axiata. "Lebih banyak menambah jaringan backhall-nya atau mereka," tambahnya.

Terkait rata-rata kontrak sewa antara PT Bali Towerindo Sentra Tbk dengan operator selular dengan jaringan 4G itu adalah selama sepuluh tahun. Tahun ini Owen menyebut tidak akan ada perubahan tarif sewa yang akan dikenakan kepada para operator selular atau pelanggan.

Bali Towerindo Sentra juga akan melakukan ekspansi dengan membangun 1.000 sampai 1.200 menara mikro seluler atau micro cell pole (MCP) lagi di tahun ini. Terkait pembangunan menara itu, Owen menyebutkan kisaran capital expenditure (capex) tau belanja modal yang akan dikeluarkan sebesar Rp 500 miliar termasuk untuk memperkuat jaringan.

Soal pendanaan, PT Bali Towerindo Sentra Tbk, berencana juga untuk menerbitkan non pre-emptive rights issue. Diharapkan target pendanaan melalui instrumen tersebut antara Rp 400 miliar sampai Rp 500 miliar.

Bisnis IPTV

Sebelumnya PT Bali Towerindo Sentra Tbk (BALI) sudah mendapatkan persetujuan dari Menteri Komunikasi dan Informatika (Kominfo) untuk menyelenggarakan bisnis jasa layanan internet protocol television (IPTV). Hal ini mengacu Surat Keputusan No 2088 tahun 2017 tertanggal 27 Desember 2017.

Anni Suwardi, Sekretaris Perusahaan PT Bali Towerindo Sentra Tbk, menyampaikan, produk atau penemuan baru tersebut merupakan pengembangan jaringan. Pengembangan ini dilakukan dari infrastruktur yang telah dimiliki PT Bali Towerindo Sentra Tbk sebelumnya, yakni dengan menggunakan biaya operasional.

"Internet services yang disediakan oleh perseroan yang diamankan Bali Fiber. Melalui gabungan produk dan layanan ini diharapkan akan memiliki value service yang baik dan memiliki daya saing di pangsa pasar," ujarnya.

Konsorsium Bali Fiber ini merupakan kerja sama combo product service antara TV cable service yang disediakan PT Paramitra Media Interaktif dengan internet service yang disediakan oleh perusahaan ini. Diharapkan, strategi ini akan memberikan nilai tambah bagi Bali Towerindo Sentra ke depan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×