kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,51   7,16   0.77%
  • EMAS1.335.000 1,06%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bandara Kertajati bisa kelar akhir tahun ini


Senin, 04 September 2017 / 20:34 WIB
Bandara Kertajati bisa kelar akhir tahun ini


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - Pembangunan Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) atau yang lebih dikenal Bandara Kertajati terus berlangsung. 

Direktur Utama PT Bandar Udara Internasional Jawa Barat (BIJB) Virda Dimas Ekaputra menyatakan progres keseluruhan konstruksi per 30 Agustus 2017 sudah 55%. Ia berharap akhir tahun ini konstruksi darat sudah bisa diselesaikan.

"Mudah-mudahan Desember ini sudah bisa mendekati 100% (konstruksi),"kata Virda kepada KONTAN, Senin (4/9).

Supaya target tercapai, BIJB tengah mencari alternatif pendanaan. Sebab nilai investasi untuk konstruksi rinciannya adalah 70% dari ekuitas dan sisanya pinjaman. Adapun nilai investasi konstruksi darat proyek tersebut mencapai Rp 2,16 triliun dan konstruksi prasarana udara menelan Rp 875 miliar. Investasi tersebut dari APBN.

Virda bilang pada kuartal III 2017 BIJB bakal menerbitkan reksadana penyertaan terbatas untuk Bandara Kertajati senilai Rp 950 miliar. 

"Ini untuk memenuhi kebutuhan nilai investasi senilai 2,6 triliun tersebut karena 70% nya merupakan equity,"jelasnya.

Pelaksana Tugas Kepala Biro Komunikasi dan Informasi Publik Kementerian Perhubungan, Hengki Angkasawan, bilang hingga akhir tahun ini, APBN yang dianggarkan untuk konstruksi prasarana udara menelan Rp 250 miliar.

"Ini untuk  pekerjaan lanjutan runway, apron, taxyway serta airfield landing,"ujarnya.

Menteri PPN/Kepala Bappenas Bambang Brodjonegoro mengatakan, BIJB merupakan salah satu proyek yang tengah difasilitasi memakai skema Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA) pada kuartal III-2017. Ini bisa menjadi solusi mengatasi kebutuhan pembiayaan proyek infrastruktur nasional yang besar melalui keterlibatan sektor swasta.

"Ini menjadi solusi mengatasi keterbatasan anggaran APBN dengan menggunakan skema creative financing, sekaligus menjadi solusi penguatan ekuitas BUMN tanpa mengandalkan penyertaan modal negara (PMN),"ujarnya, Minggu (3/9).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×