Bandara Pekanbaru merugi Rp 1,5 miliar karena asap

Jumat, 18 September 2015 | 10:16 WIB Sumber: Antara
Bandara Pekanbaru merugi Rp 1,5 miliar karena asap


PEKANBARU. Dinas Perhubungan Provinsi Riau mencatat kerugian finansial dari pendapatan pelayanan langsung di bandar udara Sultan Syarif Kasim (SSK) II, Pekanbaru, sebesar Rp 1,5 milar lebih akibat asap.

"Kerugian ini sebagai bentuk dampak bisnis terhadap sektor transportasi udara di bandara SSK II sampai tanggal 16 September 2015, meliputi 408 penerbangan dibatalkan, 201 penerbangan mengalami keterlambatan, 6 penerbangan dialihkan, dan 4 penerbangan kembali ke Bandara asal," kata Kepala Bidang Perhubungan Udara Dinas Perhubungan Provinsi Riau, Eddy Sukiatnadi, di Pekanbaru, Kamis (17/9).

Pernyataan tersebut mengemuka dalam fokus diskusi Identifikasi Dampak dan Solusi Bisnis Akibat Bencana Asap Bagi Dunia Usaha di Provinsi Riau, digagas KADIN Riau diikuti semua lintas sektor terkait yang mengalami kerugian akibat asap.

Diskusi tersebut dipandu moderator Viator Butarbutar, Wakil ketua Umum KADIN Provinsi Riau, dengan notulen anggoat KADIN Riau, Kholis Romli.

Menurut Eddy, Bandara Pekanbaru dapat dilakukan pendaratan minimal jarak pandang atau visibility 1.000 meter. Kerugian tersebuit bisa ditekan jika Instrumen Landing System (ILS) di bandara bisa lebih ditingkatkan sehingga pesawat banyak yang bisa berangkat dan datang pada kondisi asap tebal sekalipun.

Saat ini, katanya, ILS SSK II masih kategori I yakni minimal visilibity 1.000 m, sedangkan sebagai pembanding bandara Cengkareng sudah kategori III sehingga pesawat bisa mendarat dalam keadaan gelap.

"Ke depan Pemerintah Provinsi Riau akan mengusulkan peningkatan kategori ILS tersebut," katanya.

Selain itu pemerintah provinsi Riau sudah menyampaikan proposal kepada Kemenhub dan Angkasa Pura untuk memperpanjang landasan dari 2.600 m menjadi 3.000 m, karena saat ini baru runway SSK II baru 2.240 m.

Sementara itu Ibnu Hasan dari PT Angkasa Pura, mengatakan kerugian Angkasa Pura di SSK II dari operasional listrik Rp75 juta per hari, dan itu belum termasuk kerugian yang dialami dari mitra maskapai akibat gagal mendarat (RTB) karena juga ditanggung Angkasa Pura.

"Saatnya permerintah memberikan perhatian serius bagi peningkatkan kualitas bandara SSK II apalagi bandara internasional ini sudah masuk kategori terbaik (masuk 50 terbaik di dunia) dan bandara terbersih di Indonesia," katanya. (Frislidia)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Sanny Cicilia

Terbaru