kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,49   -7,86   -0.84%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Banjir produk impor elektronik, Polytron tak khawatir penjualan turun


Kamis, 21 Juli 2011 / 07:56 WIB
ILUSTRASI. Dipotong hingga Rp 5,5 juta, harga iPhone 11 di tiga gerai ini murah sekali. REUTERS/Ajeng Dinar Ulfiana


Reporter: Evilin Falanta | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Persaingan bisnis elektronik pasar Indonesia memang makin gencar. Banjir produk impor elektronik memang tidak bisa dihindari lagi oleh pebisnis elektronik lokal. Meski begitu, sebut saja PT Hartono Istana Teknologi yang mengklaim tidak khawatir produk impor bakal menenggelamkan produk elektronik buatan Indonesia.

Hal tersebut diungkapkan oleh Tekno Wibowo selaku Marketing Director PT Hartono Istana Teknologi sebagai perusahaan pemegang brand Polytron. Menurutnya, penjualan Polytron di pasar dalam negeri sejauh ini tidak terganggu. "Sebab, kami tidak hanya sekadar menjual produk saja, tapi juga mendukung dengan memberi layanan servis center kepada pelanggan. Kalau dibandingkan dengan produk elektronik impor tidak ada jaminannya," kata Tekno, hari ini (20/7).

Tak hanya gencar melakukan penjualan di pasar dalam negeri, Polytron sejak lima tahun terakhir mulai mengekspor produknya ke-32 negara, khususnya di pasar Asia. Rata-rata produk Polytron yang diekspor seperti audiovisual dan home appliances. Negara tujuan ekspor utama Polytron seperti Filipina, Thailand, Dominica, Myanmar, India, dan Srilanka.

Meski masih mengekspor ke negara-negara Asia, Tekno bilang tak menutup kemungkinan untuk menjajaki pasar Eropa dan Amerika. "Kita masih mencoba jajaki pasar Eropa. Kalau mau ekspor ke sana sekarang masih agak sulit karena selain ongkos kirim mahal, standar produk juga rumit. Tapi saat ini kami sedang menyiapkan produk audiovisual yang kami desain khusus pasar Eropa dan Amerika yang lebih mengarah ke high class product," tuturnya.

Penjualan produk elektronik Polytron 95% dijual di pasar dalam negeri, sedangkan sisanya 5% ekspor ke pasar luar negeri. Sekadar catatan saja, berdasarkan data Kementerian Perdagangan (Kemendag) total nilai impor elektronik selama Januari-April 2011 mencapai US$ 1,19 miliar. Nilai impor ini tumbuh sekitar 3,68% dibanding periode sama tahun lalu yang US$ 1,14 miliar.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×