kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bank Mandiri salurkan Rp 2,5 triliun untuk biayai ruas Tol Semarang - Batang


Selasa, 17 April 2018 / 14:45 WIB
Bank Mandiri salurkan Rp 2,5 triliun untuk biayai ruas Tol Semarang - Batang
Perjanjian kredit sindikasi pembangunan ruas tol Semarang Batang


Reporter: Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Bank Mandiri Tbk menyalurkan pinjaman sindikasi bersama enam lembaga keuangan lainnya senilai Rp 7,73 triliun untuk pembangunan ruas tol Semarang - Batang sepanjang 75 kilometer.

Adapun porsi Bank Mandiri adalah sebesar Rp 2,5 triliun atau 32,34% dari total pinjaman sindikasi bertenor 15 tahun itu. Dalam skema ini, Bank Mandiri juga ditunjuk sebagai Joint Mandated Lead Arranger & Bookrunner, serta sebagai agen Escrow dan Jaminan.

Senior Vice President Corporate Banking Bank Mandiri Yusak L.S. Silalahi mengatakan, penyaluran kredit ini menjadi implementasi konsistensi perseroan dalam mendukung sinergi antar BUMN pada program-program strategis Pemerintah, khususnya dalam percepatan penyediaan infrastruktur utama.

“Bank Mandiri memiliki komitmen yang kuat dalam pembangunan proyek-proyek infrastruktur penting, seperti pembangunan jalan tol, dan pembangunan bandara maupun pelabuhan laut. Untuk itu, kami memiliki produk-produk pembiayaan yang bisa dimanfaatkan, termasuk pada tahap pembebasan lahan, pembangunan konstruksi maupun tahap pengoperasian,” jelas Yusak dalam rilis yang diterima Kontan.co.id, Selasa (17/4).

Atas komitmen kuat tersebut, Bank Mandiri telah memberikan komitmen pembiayaan untuk pembangunan tol senilai Rp 14,2 triliun untuk 14 ruas tol sepanjang 592 km yang tengah dibangun, dengan realisasi penyaluran sebesar Rp 7,6 triliun hingga Desember 2017.

“Hampir 75% kehadiran Bank Mandiri dalam berbagai proyek jalan tol tersebut direalisasikan secara sindikasi, baik dengan bank BUMN, bank swasta, maupun lembaga keuangan non bank. Hal ini merupakan salah satu strategi ini untuk mengelola risiko dan menjaga kualitas pembiayaan kami,” tambah Yusak.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×