kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bantu pemerintah, ISEI akan kumpulkan investor


Senin, 21 Maret 2016 / 15:38 WIB
Bantu pemerintah, ISEI akan kumpulkan investor


Reporter: Muhammad Yazid | Editor: Adi Wikanto

Jakarta. Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia (ISEI) menyarankan pemerintah fokus mendorong peningkatan rasio investasi di Indonesia. Dengan demikian, pencapaian pertumbuhan ekonomi bisa lebih kompetitif dan berkesinambungan.

Hal ini disampaikan ISEI ketika bertamu ke kantor Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Senin (21/3). Turut hadir mendampingi Presiden, seperti Menteri Koordinator Perekonomian Darmin Nasution dan Menteri Keuangan Bambang Brojonegoro.

Muliaman D Hadad, Ketua Umum ISEI mengatakan, potensi peningkatan rasio investasi masih cukup besar, meskipun saat ini kondisi perekonomian global tengah lesu. Pemerintah dapat menyiapkan strategi kebijakan seperti di sektor keuangan, ketenagkerjaan, serta dalam pemanfaatan teknologi.

Saat ini, rasio investasi Indonesia masih sekitar 32% dari produk domestik bruto (PDB). "Seperti China sudah tinggi, lebih dari 40%, kami ingin rasio investasi ditingkatkan degan beberapa kebijakan," kata Muliaman.

Menurut dia, dari hasil pertemuan tersebut, ISEI dan presiden sepakat akan bersama-sama berupaya untuk mempertahankan kepercayaan investor di tengah kelesuan ekonomi global. Seperti, memformulasikan upaya peningkatan efisiensi dan daya saing ekonomi, produktivitas tenaga kerja, peningkatan faktor modal dan tabungan, serta memberikan kepastian usaha bagi investor.

Sebagai langkah lanjut, ISEI akan menggelar pertemuan dengan mengundang investor dan pengusaha sekaligus menghadirkan Presiden Jokowi untuk membahas persoalan ekonomi. "Rasanya momentum yang berkembang belakangan, harus didorong sedemikian rupa agar confidence investor membaik," kata dia.

Aviliani, Sekretaris Umum ISEI mengatakan, terdapat tiga skenario pertumbuhan ekonomi untuk jangka menengah periode 2016 hingga 2019. Pertama, kondisi status quo, yakni pertumbuhan ekonomi 4,8%, diperlukan pertumbuhan investasi 5,1%, tambahan sumber daya manusia (SDM) 1,3%, pertumbuhan modal 1,2%, serta produktivitas faktor produksi 1%.

Kedua, kondisi moderat dengan pertumbuhan ekonomi 5,8%. Untuk kondisi ini diperlukan pertumbuhan investasi 5,1%, tambahan SDM 1,3%, pertumbuhan modal 3%, serta produktivitas faktor produksi 1,5%.

Ketiga, skenario optimistis denan pertumbuhan ekonomi 6,4%. Kondisi membutuhan pertumbuhan modal 3,3%, produktivitas faktor produksi 1,8%, serta tambahan SDM 1,3%.

Darmin Nasution, Menko Perekonomian mengatakan, pertemuan dengan ISEI pada Senin ini merupakan langkah persiapan sebelum nantinya Presiden memberikan pengarahan dalam acara pertemuan dengan dunia usaha pada pekan depan. "Kami duduk dulu bersama-sama, dan masing-masing akan menyiapkan pandangan dan pikiran sesuai dengan topik yang disepakati," ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×