Barito Utara berambisi jadi lumbung jagung Kalteng

Kamis, 16 Maret 2017 | 12:22 WIB Sumber: Antara
Barito Utara berambisi jadi lumbung jagung Kalteng


MUARA TEWEH. Pemerintah Kabupaten Barito Utara, Provinsi Kalimantan Tengah, menargetkan pada 2020 mendatang wilayah tersebut menjadi sentra atau lumbung jagung di Kalimantan Tengah.

"Saat ini kami melibatkan pihak swasta untuk mengembangkan tanaman jagung yang berskala besar untuk meningkatkan perekonomian masyakarat melalui komoditas jagung," kata Bupati Barito Utara (Barut), Nadalsyah di Muara Teweh, Kamis (16/3).

Menurut Nadalsyah, untuk mengembangkan tanaman jagung, pihaknya bersama Perusahaan Daerah Batara Membangun dan CV Mitra Petani Barito membuka lahan seluas 300-500 hektare lahan untuk ditanami jagung di wilayah Desa Sabuh Kecamatan Teweh Baru.

Lahan perkebunan jagung itu berada di kiri dan kanan jalan yang baru dibuka oleh PT Mitra Barito Group sepanjang 10,6 kilometer, yakni di ruas jalan Simpang kilometer 24 Jalan Negara Muara Teweh-Benangin menuju Desa Sabuh Kecamatan Teweh Baru.

"Saya harapkan agar masyarakat khususnya Desa Sabuh dapat berpartisipasi dalam kesuksesan Kabupaten Barito Utara menuju sentra jagung tahun 2020 nanti," katanya.

Bupati Nadalsyah menjelaskan, pemerintah daerah bersama pihak swasta dan masyarakat Desa Sabuh telah melakukan penanaman padi dan jagung pada beberapa waktu lalu sebagai wujud nyata perluasan lahan pertanian rakyat.

Dalam penanaman ini diharapkan masyarakat berperan aktif secara bersama-sama memanfaatkan lahan yang sudah terbuka untuk pertanian guna menjadikan Desa Sabuh sebagai salah satu penghasil sentra jagung di Kabupaten Barito Utara disamping desa-desa lain yang sudah lebih dulu menjadi sentra jagung maupun penghasil pertanian lainnya.

"Dibukanya lahan untuk perkebunan jagung ini nanti diharapkan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat setempat, apalagi komioditas jagung sudah punya potensi pasar," tutur Nadalsyah.

Jagung bisa dijadikan komoditas unggulan di Kabupaten Barito Utara, lantraan permintaan pasar cukup tinggi dan harganya saat ini berkisar Rp 2,5 juta sampai Rp 3 juta per ton. Apalagi, luas lahan yang tersedia di Kabupaten Barito Utara masih relatif cukup banyak.

Tanaman jagung saat ini telah dikembangkan di lahan seluas ratusan hektare di Desa Mampuak I dan Mampuak II, Jamut, dan Sei Liju Kecamatan Teweh Timur dan Desa Batu Raya Kecamatan Gunung Timang. Jagung hasil budidaya petani eks transmigran di sejumlah kecamatan ini dijual untuk memenuhi bahan baku pabrik pengolahan pakan ternak di Kecamatan Bati Bati, Kabupaten Tanah Laut, Kalimantan Selatan.

"Bahkan mereka yang selama ini hanya tinggal di desa pedalaman, kini sudah mengenal dan mengunjungi pusat perbelanjaan (mal) di Banjarmasin, Kalsel, setelah menjual jagung ke pabrik pakan itu," imbuh Nadalsyah.

Sementara, Direktur Utama Perusahaan Daerah Batara Membangun El Ronny mengatakan, pihaknya siap bekerja sama dengan pihak swasta atau perusahaan yang membuka lahan perkebunan terutama jagung di daerah ini yang dilakukan secara modern.

"Pembukaan lahan menggunakan alat berat dengan cara tidak membakar serta pengelololaan perkebunan menggunakan manajemen profesional," katanya.

(Kasriadi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Editor: Dupla Kartini

Terbaru