kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Begini strategi Semen Baturaja pertahankan pasar di Sumbagsel


Minggu, 20 Mei 2018 / 19:00 WIB
Begini strategi Semen Baturaja pertahankan pasar di Sumbagsel
ILUSTRASI. Pabrik Semen PT Semen Baturaja Tbk (SMBR)


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pasar Sumatra bagian Selatan (Sumbagsel) terus dibidik oleh produsen semen. Sebagai pemain lama yang kuat di pasar tersebut, PT Semen Baturaja Tbk terus berupaya menjaga pangsa pasar.

Corporate Secretary PT Semen Baturaja Tbk Ruddy Solang memaparkan, pasar di Sumbasel memang menjadi fokus utama pemasaran. Pasar primer Semen Baturaja saat ini ada di provinsi Sumatra Selatan dan Lampung. Sedangkan, pasar sekunder di Bengkulu dan Jambi. Nantinya, perusahaan akan mulai penetrasi ke Bangka Belitung (Babel) karena sudah ada permintaan semen di area tersebut.

"Katalis positifnya adalah dari sisi distribusi dan quality control (QC) semen yang terus kami jaga," kata Ruddy kepada KONTAN, Jumat (18/5).

Secara keseluruhan, pada akhir 2017, emiten berkode saham SMBR ini mencatat kenaikan volumen penjualan semen di pasar primer dan sekunder dengan total penjualan sebesar 1.762.000 ton atau meningkat 8% dibandingkan tahun 2016. Menurut Ruddy, penguasaan pasar di Jambi naik signifikan sebesar 79% menjadi 90.152 ton dan di Bengkulu meningkat 37% menjadi 37.000 ton.

Sementara, permintaan untuk Babel sudah mulai meningkat. "Targetnya tentu meningkatkan terus penguasaan di kedua pasar tersebut," jelasnya.

SMBR menguasai pasar dengan cukup kuat, karena punya fasilitas produksi yang dekat dengan area penjualan. Sekadar informasi, SMBR punya pabrik penggilingan dan pengantongan semen di Palembang dengan kapasitas 350.000 ton semen per tahun. Kemudian ada pabrik Panjang berkapasitas 350.000 ton per tahun. Kemudian, pabrik Baturaja dengan kapasitas 3,15 juta ton semen per tahun dan pabrik terak berkapasitas 2,7 juta ton terak per tahun.

Kata Ruddy, untuk menghadapi kompetitor, pihaknya terus memantau perkembangan harga kompetitor, memperkuat jalur distribusi dan angkutan melalui pola kerja sama yang lebih baik dengan para vendor angkutan logistik. "Semen Baturaja belum mempertimbangkan untuk ikut menurunkan harga jual semen, karena Semen Baturaja lebih memfokuskan pada ekspor clinker ke luar negeri," paparnya.

Manajemen SMBR juga mulai menerapkan inisiatif yang disebut TIGA GAJAH di internal SMBR. Pertama, inisiatif cost leadership, yaitu efisiensi biaya melalui perbaikan proses produksi. Kedua, inisiatif market expansion, yaitu peningkatan penjualan dan market share serta distribusi. Ketiga, inisiatif business process streamlining, yaitu perbaikan proses bisnis dan kebijakan untuk percepatan pengambilan keputusan.

Awal tahun ini ini, SMBR bahkan berencana membangun pabrik di Jambi. Lokasi pabrik baru ini dipilih lantaran Jambi merupakan satu-satunya provinsi di Pulau Sumatra yang tidak memiliki pabrik semen. Hanya saja, proses pembangunan tidak akan terealisasi tahun ini.

"Proses perizinan pembangunan pabrik sebagian selesai dan sebagian masih proses. Target selesai di akhir 2018, kalau meleset ya awal tahun 2019," imbuh Ruddy.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×