kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45925,20   -6,16   -0.66%
  • EMAS1.319.000 -0,08%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Bertenaga lagi berkat batubara naik


Senin, 07 Agustus 2017 / 08:20 WIB
Bertenaga lagi berkat batubara naik


Reporter: Danielisa Putriadita | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Kenaikan harga batubara turut mengerek kinerja penjualan emiten di sektor batubara di Indonesia.Jumat (4/8) lalu, harga batubara di ICE Futures Europe untuk pengiriman Oktober sudah mencapai US$ 89,10 per metrik ton. Dibandingkan harga di akhir 2016, harga batubara melesat 17,55%.

Toufan Yamin, Analis Erdhika Elit Sekuritas, mengulas, tren kenaikan harga batubara sudah terlihat sejak 2016. Meski sempat terkoreksi, harga kembali naik tahun ini. Hal ini tidak lepas dari naiknya permintaan batubara dari China. "Permintaan China naik karena output hydropower plant sedikit turun, jadi mau tidak mau ada peningkatan permintaan batubara," kata Taufan, Jumat (4/8).

Raphon Prima, Reseacrh Analyst NH Korindo Sekuritas, menambahkan, penguatan ekonomi China berdampak positif pada harga emas hitam ini. "Tren penguatan batubara lebih disebabkan faktor pemulihan ekonomi global tertuma China sebagai negara yang ekonominya terbesar kedua di dunia," kata dia.

Penguatan harga batubara tentu saja menopang kinerja emiten di sektor komoditas batubara. "Kinerja di sektor batubara tertolong juga dari harga komoditas yang membaik," kata Toufan.

Raphon juga melihat dampak penguatan harga batubara terefleksi terhadap lonjakan penjualan perusahaan batubara di Indonesia. Meski produksi emiten batubara masih bermasalah di akhir 2016 dan awal 2017, lonjakan ASP (average selling price) memicu lonjakan penjualan.

"Ekspektasi terjadinya peningkatan produksi mulai kuartal II-2017 setidaknya akan menjaga pertumbuhan penjualan dari perusahaan batubara, meskipun harga batubara dunia mulai stabil di semester II-2017 ini," kata Raphon.

Toufan melihat tren kenaikan harga batubara dalam jangka pendek ini bisa dimanfaatkan. "Mumpung permintaan sedang naik, kenapa tidak mencari untung atau trading di sektor ini," kata Toufan.

Kenaikan mulai terbatas

Di sisi lain, Raphon mengingatkan, adanya sentimen negatif yang dapat menggangu emiten batubara. Sejak awal tahun, banyak analis menanti dampak dari penguatan kebijakan moneter di China akan terefleksi di kondisi manufaktur. Maka, Raphon memperkirakan tren kenaikan harga batubara mulai terbatas apabila aktivitas manufaktur di China tak banyak bergerak.

Raphon menjagokan saham PT Adaro Energy Tbk (ADRO) dan PT Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG). Menurut dia, ADRO memiliki kekuatan integrasi vertikal dalam kegiatan operasionalnya.

ADRO memiliki anak perusahaan yang bergerak di bidang penambangan dan distribusi batubara. "Dengan integrasi vertikal, risiko kenaikan beban dapat diminimalisir," kata Raphon.

Selain itu, ADRO mulai memperbesar exposure terhadap pasar domestik, di tengah tren permintaan batubara untuk pembangkit listrik domestik. Raphon merekomendasikan buy ADRO dengan target Rp 2.010 per saham.

Raphon juga menjagokan ITMG dengan rekomendasi buy. Menurut Raphon, ITMG memiliki struktur yang ramping. "Tambang yang dijadwalkan ditutup dalam waktu dekat ini karena sudah habis nilai ekonomisnya, akan membuat ITMG semakin efisien," kata Raphon.

Produk batubara ITMG juga memiliki nilai kalori cukup tinggi. Raphon menargetkan harga per saham ITMG mencapai Rp 22.525 di akhir tahun.

Menurut Raphon, sentimen yang mempengaruhi kinerja perusahaan pertambangan batubara di Indonesia berasal dari faktor kemampuan si emiten melakukan produksi. Juga sisi efisiensi beban di tengah kenaikan beban jasa penambangan dan tren harga batubara dunia yang stabil.

Sementara Toufan menjagokan PT Bukit Asam Tbk (PTBA) dan ADRO. Dia merekomendasikan buy PTBA dengan target harga Rp 13.800-Rp 16.175 per saham. Dengan naiknya harga batubara, menurutnya, keuntungan lebih banyak dirasakan ADRO.

Maklum, tahun 2016 lebih dari 40% pendapatan ADRO berasal dari pasar ekspor. Namun memang, persaingan ekspor semakin ketat karena India juga tengah menggenjot produksi batubara.

Toufan merekomendasikan buy saham ADRO dengan target harga Rp 1.940-Rp 2.150 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×