kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

BPH Migas temukan penyimpangan penyaluran BBM Satu Harga di Sumenep dan Lebak


Rabu, 07 Maret 2018 / 14:52 WIB
BPH Migas temukan penyimpangan penyaluran BBM Satu Harga di Sumenep dan Lebak
ILUSTRASI. PROGRAM BBM SATU HARGA


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Sofyan Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil pengawasan dari Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) terhadap penyaluran bahan bakar minyak (BBM) Satu Harga menunjukan adanya penyimpangan yang terjadi di dua wilayah yaitu wilayah Kabupaten Sumenep dan wilayah Sangiang Kabupaten Lebak.

Anggota Komisi BPH Migas, Henry Ahmad mengatakan khusus Kabupaten Sumenep terjadi penyimpangan BBM Satu Harga di Kepulauan Sambudi yaitu di Kota Nunggunung dan Pulau Raas. BBM yang harusnya disalurkan untuk program BBM Satu Harga justru dijual kepada pengepul sehingga harga premium dan solar meningkat tajam.

"Khusus Sambudi, ternyata fasilitas belum dibangun, distribusi tapi tetap lancar ke dua kepulauan ini. Ternyata BBM ini sebagian dijual ke pengepul dalam bentuk drum, dari pengepul dijual ke pengecer, akhirnya masyarakat mendapatkan premium Rp 9.000 sampai Rp 10.000 per liter, solar Rp 7.000 sampai Rp 7.500 per liter," jelas Henry pada Rabu (7/3).

Untuk kasus Sangiang, Henry menyebut sudah ada Agen Premium dan Minyak Solar (APMS) yang beroperasi tetapi malah menjual ke pengepul. " Mereka masukkan ke drum, kemudian dijual ke pengepul. Kami sudah menindaklanjuti dengan Pertamina dan Pemda, kesepakatan Jumat besok akan melakukan pertemuan untuk mencari solusi dan untuk sementara APMS yang ada ini kita nonaktifkan. Kami akan mengatur dengan Pemda bagaimana mendistribusikan ke masyarakat agar kepentingan BBM tidak terganggu," tegas Henry.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×