kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Celah bisnis ekspedisi ke Papua


Kamis, 16 Maret 2017 / 23:20 WIB
Celah bisnis ekspedisi ke Papua


Reporter: M David Kurniawan | Editor: Dupla Kartini

JAKARTA. Bisnis jasa pengiriman barang alias ekspedisi tak surut oleh waktu. Persaingan di bisnis ini pun semakin ramai, mulai dari skala kecil, menengah hingga kelas kakap. Salah satu ekspedisi skala UKM yang bertahan hingga kini  yakni pengiriman barang yang dijalankan Saudi Tahir alias Udin (45) dengan nama Ekspedisi Sinar Papua.

Ekspedisi Sinar Papua mampu bertahan lantaran jeli membidik pasar yang terbilang masih jarang dijajal pebisnis lain. Bermarkas di Jalan Kebon Kacang I, Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sinar Papua menawarkan jasa pengiriman barang antar pulau dengan rute Jakarta menuju Papua dan Manokwari. Pengiriman menggunakan kapal Pelni yang berlabuh dari Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta.

Menurut Udin, sejauh ini, ia hanya menawarkan jasa pengiriman satu arah (Jakarta-Papua), tidak termasuk rute sebaliknya.

"Enggak ada bolak-balik, cuma tujuan saja ke satu arah. Jadi dari Tanah Abang itu barang dibawa pakai truk sampai ke Pelabuhan Priok. Sebenarnya, kapal Pelni kan bukan kapal barang, cuma sekarang dijadikan 3 in 1 muatan kendaraan sama barang," tuturnya.

Udin mengklaim, pengiriman menggunakan kapal Pelni memiliki kelebihan yaitu lebih cepat sampai dibandingkan kapal khusus barang. “Satu minggu sih normalnya (waktu perjalanan). Cuma kan namanya pengiriman tidak mutlak. Biasa sampai di Pelabuhan Jayapura kita pembongkaran," ujarnya.

Meski diklaim lebih cepat, namun Sinar Papua hanya menerima ekspedisi  barang berupa garmen dan elektronik, tidak untuk bahan makanan. Alasannya, waktu perjalanan membutuhkan beberapa hari, sehingga dikhawatirkan bahan makanan akan busuk.

Udin mematok tarif pengiriman mulai dari Rp 1,8 juta per kubik. "Satu kontainer yang untuk Jayapura, tarifnya sekitar Rp 45 juta. Kapasitasnya 30 kubik,” ungkapnya.

Ia mengaku, bisnisnya mulai ramai beberapa tahun terakhir. Sebab, Ekspedisi Sinar Papua mulai dikenal oleh masyarakat Papua dan Manokwari. “Biasa kita mengirim lima hingga enam kontainer per satu pengiriman (kapal)," imbuhnya.

Simak kisah bisnis Ekspedisi Sinar Papua di KontanTV berikut ini: 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×