Reporter: Cecylia Rura | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Menteri Koordinator bidang Kemaritiman Luhut Binsar Panjdaitan mengungkapkan pihaknya lebih condong untuk memilih opsi kereta cepat Jakarta-Surabaya dengan kecepatan 160 km/jam. Meski sebelumnya, sempat terpikir untuk memilih kereta kecepatan 200 km/jam.
"Mungkin kita akan kembali pada skenario awal, yaitu rute yang ada sekarang (160km/jam) sehingga underpass atau fly over diperbaiki. Tadinya sempat terpikir mau pakai 200 km/jam sekalian, tapi karena Lebaran relnya itu memang tidak bisa untuk 200 km/jam," kata Luhut, Rabu (13/9).
Adapun masalah cost atau biaya juga menjadi pertimbangan utama. "Itu cost-nya sampai Rp 170 triliun. Terus kita lihat nanti semua kok ke Jawa, nanti juga tidak ada keseimbangan," katanya.
Sebelumnya diberitakan studi kelayakan proyek ini akan selesai pada Agustus 2017. Selain masalah rel pada rute kereta cepat Jakarta-Surabaya, pemilihan bahan bakar yang akan digunakan juga belun ditentukan, apakah menggunakan diesel atau listrik.
Rencananya, besok Luhut akan mengadakan rapat bersama menteri perhubungan dan setelah itu melaporkan pilihan tersebut kepada presiden. Terkait hal-hal lain untuk proyek ini Luhut belum bisa memberikan kepastiannya. "Terus terang belum diputuskan sampai hari ini," tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
