kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.347.000 0,15%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Daftar pencairan pinjaman proyek US$ 6 miliar


Minggu, 06 Agustus 2017 / 21:46 WIB
Daftar pencairan pinjaman proyek US$ 6 miliar


Reporter: Agus Triyono | Editor: Markus Sumartomjon

JAKARTA. Pemerintah menetapkan daftar penarikan pinjaman proyek yang akan dilakukan tahun depan. Dalam daftar buku hijau berisi daftar rencana prioritas pinjaman luar negeri 2017 yang diterbitkan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional,  pemerintah menetapkan 25 pinjaman proyek yang pencairannya mereka prioritaskan.

Nilai total pinjaman ke-25 proyek tersebut mencapai US$ 6,069 miliar. Pinjaman proyek tersebut berasal dari Bank Dunia US$ 1,9 miliar, ADB sebesar 1,09 miliar, IDB US$ 600 juta dan IFAD US$ 39,9 juta.

Selain itu, pinjaman juga bersumber dari JICA US$ 3,4 miliar, Korea US$ 227,5 juta, Bank Exim China sebesar US$ 156 juta, Prancis US$ 78 juta, Bank Ekspor Amerika sebesar US$ 70 juta, Australia US$ 60 juta dan Jerman sebanyak US$ 31 juta.

Berdasarkan data buku hijau yang didapat KONTAN, pinjaman tersebut antara lain akan digunakan untuk membangun tiga proyek infrastruktur besar. Pertama, pembangunan jalan tol Cileunyi- Sumedang- Dawuan Fase III. Total nilai pinjaman yang ditarik dari Bank Exim China tersebut mencapai US$ 156 juta dolar.

Kedua, pembangunan Pelabuhan Patimban. Total nilai pinjaman yang akan ditarik dari Agen Kerjasama Internasional Jepang (JICA) tersebut mencapai US$ 1,025 miliar. Ketiga, pembangunan proyek MRT Jakarta fase II.
Total pinjaman yang akan ditarik dari JICA tersebut mencapai US$ 1,869 miliar.

Bambang Brodjonegoro, Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional dalam pengantar buku tersebut menjelaskan, pinjaman proyek yang dimasukkan ke dalam daftar tersebut merupakan daftar proyek yang masuk dalam daftar buku biru rencana pinjaman luar negeri jangka menengah pemerintah 2015-2019.

"Dan daftar yang masuk dalam DRPPLN 2017 merupakan proyek yang dari aspek kriteria sudah siap," katanya seperti dikutip Kontan, Kamis (3/8).

Kennedy Simanjutak, Deputi Pembiayaan Pembangunan Badan Perencanaan Pembangunan Nasional / Bappenas mengatakan, daftar pinjaman prioritas yang disusun tersebut diambil dari daftar rencana pinjaman dan hibah luar negeri jangka menengah pemerintah 2014-2019. Dalam daftar tersebut, pemerintah telah menetapkan rencana pinjaman sebesar US$ 42,24 miliar yang akan digunakan untuk membiayai lebih dari 116 proyek pemerintah.

Dari rencana pinjaman tersebut, US$ 3,9 miliar sudah dimasukkan dalam daftar pinjaman yang ditarik 2016 dan US$ 1,69 miliar lainnya sudah dimasukkan pada daftar pinjaman yang ditarik 2017. "Kalau yang sekarang ini, siap dilaksanakan untuk 2018," katanya kepada KONTAN pekan ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×