kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Dahlan Iskan dirayu Gubernur Kalimantan Timur


Selasa, 04 September 2012 / 13:56 WIB
Dahlan Iskan dirayu Gubernur Kalimantan Timur
ILUSTRASI. Asing rajin mencatat net buy sepekan terakhir, ini rekomendasi analis


Reporter: Nur Ramdhansyah A | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan mengaku, saat ini dirinya sedang dirayu Gubernur Kalimantan Timur (Kaltim), Awang Faroek. Menurut Dahlan, ia dirayu Awang terkait dengan proyek intensifikasi lahan pertanian yang ada di Kaltim.

"Saya dirayu Gubernur Kaltim. Begini yah, pada dasarnya saya percaya dengan Pak Gubernur, tetapi Bupati-Bupati-nya itu yang bermasalah," kata Dahlan di Kantor PT Perusahaan Gas Negara (PGN), Jakarta, Selasa (4/9).

Sebelumnya, Dahlan menarik proyek intensifikasi lahan pertanian yang semula akan diulakukan Kementerian BUMN di Kalimantan Timur. Penarikan proyek itu terkait dengan komitmen daerah yang tidak disertai dengan penyediaan lahan pertanian yang pernah dijanjikan kepada Kementerian BUMN.

Lantas, Apakah Dahlan tergoda dengan rayuan Awang? Dahlan belum mau menjawabnya, Ia hanya meminta supaya Gubernur Kaltim berkomitmen serius jika ingin ada proyek intensifikasi lahan pertanian di Kaltim.

"Awalnya Gubernur bersedia menyediakan lahan 100.000 hektare (ha). Namun ketika tim kami datang langsung ke lokasi, lahan yang tersedia hanya 10.000 ha. Malah awalnya kami dijanjikan 300.000 hektare," jelas Dahlan.

Menurut Dahlan, selain masalah ketersediaan lahan, ada masalah lain yang membuat proyek intensifikasi lahan pertanian di Kaltim sulit diimplementasikan pihaknya. "Ada perizinan yang sudah diurus, tetapi kenyataannya malah diberikan kepada pihak lain," tegas Dahlan.

Karena itulah, Dahlan beralasan pihaknya akan mencari daerah lain untuk mengimplementasikan proyek intensifikasi lahan pertanian tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×