kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45935,34   -28,38   -2.95%
  • EMAS1.321.000 0,46%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Data stok bensin AS memicu aksi ambil untung


Kamis, 19 Oktober 2017 / 20:57 WIB
Data stok bensin AS memicu aksi ambil untung


Reporter: Wuwun Nafsiah | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga minyak mentah dunia tergelincir setelah mencatat kenaikan dalam empat hari beruntun. Para trader melakukan aksi ambil untung di tengah gangguan Irak dan pertumbuhan produksi Amerika Serikat (AS).

Mengutip Bloomberg, Kamis (19/10) pukul 20.01 WIB, harga minyak WTI kontrak pengiriman November 2017 di New York Mercantile Exchange melemah 1,69% ke level US$ 51,16 per barel dibanding sehari sebelumnya.

Data Energy Information Administration (EIA) menunjukkan stok bensin AS bertambah dalam empat pekan beruntun, sementara pasokan untuk penyulingan naik pertama kali sejak Agustus. Sementara di Timur Tengah, ekspor dari Irak Utara turun hingga dua pertiga di tengah pertempuran antara psaukan pemerintah dan pasukan Kurdi.

Minyak mentah telah menanjak sejak akhir pekan lalu lantaran ketegangan di Irak yang merupakan produsen minyak terbesar kedua OPEC. Konflik di negara tersebut telah menyebabkan produksi minyak di dua ladang Kirkuk berhenti.

Sementara, pembatasan ekspor telah mendorong minyak di AS menuju level tertinggi tiga pekan pada Rabu (18/10). Tapi, harga minyak Brent gagal menembus angka tertinggi bulan lalu dan turun di bawah US$ 58 per barel menyusul rilis data pasokan AS. "Harga mencerminkan kenaikan minyak memicu ambil untung setelah gangguan pasokan Irak gagal mengangkat Brent ke rekor tinggi baru," kata Ole Hansen, Kepala Strategi Komoditas Asxo Bank A/S, seperti dikutip Bloomberg, Kamis (19/10).

Menurut EIA, persediaan bensin AS meningkat 908.000 barel pekan lalu, sementara pasokan sulingan naik menjadi 134,5 juta barel.

Menurut laporan agen pelabuhan di Irak utara, aliran minyak melalui pipa ke pelabuhan Ceyhan, Turki turun di bawah 200.000 barel per hari pada Kamis (19/10) dari tingkat normal 600.000 barel per hari. Produksi di provinsi Kirkuk yang disengketakan telah merosot lantaran ladang minyak dikepung pemerintah dari Kurdi setelah referendum kemerdekaan Kurdi pada 25 September.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×