kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Demi mempertahankan bisnis, bank rajin memupuk modal


Selasa, 26 Maret 2013 / 09:27 WIB
ILUSTRASI. Meski jarang berolahraga, tubuh yang fit tetap bisa didapatkan oleh para pekerja kantoran (Dok/Northern Sports Myo)


Reporter: Nina Dwiantika | Editor: Roy Franedya

JAKARTA. Komunitas menjadi incaran perbankan guna mengenjot bisnis kartu kredit, salah satunya Bank BNI. Bank berlogo angka 46 ini akan menggenjot kartu kredit co-branding dengan menggandeng komunitas atau affinity card. Tahun ini, BNI berencana meluncurkan enam affinity card.

Dodit W. Probojakti, General Manager Card Center BNI, mengatakan kartu kredit berbasis komunitas mampu mendorong masyarakat memiliki kartu atau berpindah kartu karena faktor kedekatan. Pemilik kartu komunitas juga lebih loyal. "Tahun ini kami menargetkan kartu kredit co-branding dan affinity berkontribusi 15% ke target transaksi kartu kredit," ujarnya, Senin (25/3).

Dodit menambahkan, kartu kredit komunitas merupakan bisnis yang menggiurkan, sebab volume transaksinya tinggi. Misalnya, kartu kredit co-branding BNI Chelsea, BNI Garuda Indonesia dan BNI Lottemart yang tercatat jumlah dan volume transaksinya paling tinggi.

Setelah bekerjasama dengan beberapa komunitas, tahun ini BNI akan melakukan kerjasama co-branding dengan Citilink Indonesia, komunitas mobil Ferrari, Bank Jawa Barat Banten (BJB) dan Kamar Dagang Industri (Kadin) Indonesia. BNI juga akan bekerjasama dengan 27 perguruan tinggi.

Bank BNI menargetkan, bisa menerbitkan antara 3.000 - 5.000 kartu baru untuk setiap komunitas. "Kerjasama tersebut untuk memaksimalkan potensi prospek calon pemegang kartu dalam upaya meningkatkan share jumlah kartu kredit BNI," ucap Direktur Konsumer dan Ritel BNI, Darmadi Sutanto.

Tahun 2013, bank pelat merah ini menargetkan, nilai transaksi kartu kredit naik 187% dibandingkan tahun sebelum atau mencapai Rp 23 triliun. Sementara, jumlah kartu juga diprediksi bertambah menjadi 2,08 juta kartu atau naik 22%.

Kartu komunitas merupakan salah satu cara BNI mempertahankan dan mengakuisisi nasabah baru. Maklum, mulai tahun 2015 mendatang, masyarakat berpenghasilan antara Rp 3 juta - Rp 10 juta hanya boleh mempunyai kartu kredit dari dua penerbit.

Aturan ini tentu menyebabkan bank berlomba-lomba memberikan nilai tambah. Tujuannya, agar masyarakat tetap mempertahankan kartu kredit yang mereka gunakan, sehingga pendapatan bank tidak mengalami penurunan drastis.

Sebelumnya, Bank Indonesia (BI) minta perbankan melakukan bersih-bersih kartu kredit. BI menyarankan bank menutup kartu kredit yang tidak aktif digunakan. Tujuannya agar nasabah tidak dibebani biaya tahunan, padahal tidak pernah memakai.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×