kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Diler Suzuki tawarkan Jimny tanpa inden, berapa harganya?


Jumat, 19 Maret 2021 / 07:00 WIB
Diler Suzuki tawarkan Jimny tanpa inden, berapa harganya?
ILUSTRASI. Konsumen bisa mendapatkan unit Jimny lebih cepat dari perkiraan, asalkan rela terkena skenario upping price yang dilancarkan sejumlah diler. SURYA/Ahmad Zaimul Haq


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Fenomenal. Satu kata ini bisa menggambarkan tentang mobil Suzuki Jimny di Indonesia. Pasalnya, antrean inden untuk Suzuki Jimny mencapai tahunan. 

Konsumen yang berniat untuk membeli Jimny saat ini mungkin baru bisa mendapatkan unitnya sekitar 2 sampai 3 tahun ke depan. Kuota Jimny yang terbatas jadi salah satu sebabnya. 

PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) sebagai agen pemegang merek hanya bisa mensuplai puluhan unit tiap bulannya. Sementara peminat Jimny di seluruh dunia terbilang membludak. Tak heran inden hingga tahunan tak bisa terhindarkan. 

Namun praktik di lapangan ternyata berbeda. Konsumen bisa mendapatkan unit Jimny lebih cepat dari perkiraan, asalkan rela terkena skenario upping price yang dilancarkan sejumlah diler. 

Baca Juga: Tembus Rp 550 jutaan, harga Jimny bekas lebih mahal dari yang baru

Salah satu pramuniaga Suzuki di Jakarta misalnya, menawarkan Jimny dengan harga yang lebih tinggi dari harga normal. Tapi konsumen bisa langsung mendapatkan unit tanpa harus inden tahunan. 

“Bisa beli Jimny tanpa inden, nanti dicarikan unitnya. Tapi tidak bisa pilih warna. Harga Rp 525 juta,” ujar pramuniaga tersebut, kepada Kompas.com (17/3/2021). 

Menanggapi fenomena ini, Head of 4W Brand Development & Marketing Research PT SIS Harold Donnel, mengatakan, pada prinsipnya perusahaan tidak merestui praktik upping price. 

Baca Juga: Inden generasi keempat Suzuki Jimny di Indonesia, apa kabarnya sekarang?

“Jadi ini yang namanya mekanisme pasar, ketika suplai lebih kecil dari permintaan itu pasti ada pertarungan seperti ini,” ujar Harold, kepada Kompas.com (17/3/2021). 

“Kami tidak bisa intervensi, praktik di lapangan natural terjadi. Diler yang mengatur penjualan,” katanya. 




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×